Pemerintah Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi untuk Pastikan Tepat Sasaran

JATIMPEDIA, Jakarta– Pemerintah terus melakukan evaluasi mendalam terkait penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram, dan listrik untuk memastikan bahwa subsidi tersebut tepat sasaran. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi, mengungkapkan hal ini usai mengikuti rapat koordinasi perdana antara Kementerian dan Lembaga terkait subsidi yang tepat sasaran.

Dalam rapat tersebut, beberapa kesimpulan sementara telah dicapai. Salah satu di antaranya adalah usulan untuk melanjutkan skema pemberian subsidi LPG 3 kg. Sementara untuk subsidi BBM dan listrik, akan dilakukan kajian lebih mendalam mengenai metode pemberiannya. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang solid untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto guna pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien dalam penyaluran subsidi.

Baca Juga  Pemkab Lumajang Segera Perbaiki Jalan Rusak Tempursari

“Rapat kami menghasilkan beberapa kesimpulan sementara. Kami berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam terhadap metode subsidi ini. Kami telah memutuskan untuk mengusulkan kepada Bapak Presiden agar tidak ada perubahan pada subsidi LPG 3 kg, mengingat dampaknya bagi UMKM dan konsumsi rumah tangga,” jelas Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta.

Bahlil juga menyampaikan bahwa untuk subsidi BBM dan listrik, pihaknya masih melakukan analisis mendalam sambil menunggu laporan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk BPH Migas, Pertamina, dan PLN.

“Saat ini kami masih melakukan kajian mendalam untuk subsidi listrik dan BBM. Begitu laporan selesai, kami akan menyusun formulasi yang tepat untuk dilaporkan kepada Bapak Presiden,” imbuhnya.

Baca Juga  Jember Berhasil Panen Padi Organik 6 Ton Per hektar

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan dalam metode pemberian subsidi adalah melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT). “BLT bisa menjadi salah satu opsi dan akan diputuskan pada waktu yang tepat. Opsi ini kami rasa semakin mengerucut ke sana,” tambahnya.

Bahlil menekankan pentingnya penyaluran subsidi yang tepat sasaran. Subsidi yang tidak sesuai target akan diubah bentuknya. “Jika ada subsidi yang tidak tepat sasaran, kami akan merubahnya. Namun, subsidi yang sudah sesuai akan tetap berjalan, baik dalam bentuk tunai maupun barang,” tutupnya.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *