Dukungan Pemerintah untuk Pertumbuhan Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia
JATIMPEDIA, Jakarta – Perkembangan pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan memajukan ekosistem industri dalam negeri. Berbagai inovasi telah dilakukan oleh pelaku industri lokal dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) aktif dalam memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM), termasuk sektor alat angkut kendaraan listrik. “Pemerintah terus berupaya memberikan pembinaan dan akses promosi produk kendaraan listrik dalam negeri agar dapat bersaing di pasar lokal maupun global,” ujar Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita.
Salah satu langkah Ditjen IKMA adalah menyelenggarakan Pameran dan Promosi Kendaraan Listrik, yang melibatkan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang, PT Mitrametal Perkasa (AZN Motor), dan SMK IPT Karangpanas. Kegiatan ini menampilkan berbagai inovasi di sektor kendaraan listrik.
Reni menjelaskan bahwa meningkatnya populasi kendaraan listrik mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan tersebut, yang memberikan harapan optimis bahwa penjualan kendaraan listrik akan terus meningkat.
“Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan, dengan angka mencapai 54.737 unit, meningkat 218 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 17.198 unit,” jelasnya.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil listrik wholesales mencapai 23.045 unit dari Januari hingga Agustus 2024, yang merupakan kenaikan 177,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 8.310 unit. “Data ini menunjukkan pertumbuhan pesat dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Reni.
Penggunaan kendaraan listrik sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2060. Dalam konteks ini, pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem kendaraan listrik melalui kebijakan insentif dan pengembangan infrastruktur pengisian daya.
“Diharapkan, adopsi kendaraan listrik dapat semakin meluas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tambah Reni. Ditjen IKMA juga aktif mendukung penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Reni menjelaskan bahwa melalui pengalaman pembinaan yang telah dilakukan pada IKM alat angkut, pelaku IKM dapat berpartisipasi dalam rantai pasok tier 2 dan tier 3 industri otomotif nasional, artinya IKM mampu memenuhi standar kualitas komponen yang ditetapkan oleh industri besar.
Pada tahun sebelumnya, Ditjen IKMA melaksanakan pendampingan teknis bagi IKM alat angkut di Provinsi Bali dan NTB dalam pengembangan sepeda listrik. “Selain itu, kami juga mendukung pengembangan sepeda motor listrik ‘Bralink EV1’ di Kabupaten Purbalingga melalui penguatan kompetensi pengelasan SDM IKM alat angkut dan fasilitasi mesin serta peralatan,” ungkapnya.
Ditjen IKMA berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, dan PT Mitrametal Perkasa untuk melaksanakan bimbingan teknis dalam mendukung kesiapan SDM IKM perbengkelan melakukan konversi sepeda motor di berbagai kota. Sebanyak 135 pelaku IKM diharapkan dapat melakukan konversi sepeda motor berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.
“Dengan hadirnya sepeda motor listrik hasil konversi dan kendaraan bermotor listrik yang dikembangkan oleh IKM alat angkut, masyarakat dapat melihat langsung keunggulan dan kualitas kendaraan listrik. Pameran ini juga menjadi ajang untuk memperluas jaringan dan kemitraan dalam industri otomotif, khususnya kendaraan listrik,” kata Reni.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Dini Hanggandari, berharap pameran kendaraan listrik ini dapat memperkenalkan potensi produk sepeda motor listrik hasil konversi dan kendaraan listrik roda dua serta roda tiga yang dikembangkan oleh IKM.
Dalam kegiatan tersebut, Kemenperin memfasilitasi lima booth untuk IKM alat angkut serta mengadakan talkshow bertema “IKM Konversi are Ready for EV”, melibatkan narasumber dari Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Pemerintah Kota Semarang, Polda Jawa Tengah, PT PLN (Persero), dan AZN Motor.
Ditjen IKMA juga berkolaborasi dengan PT Mitrametal Perkasa (AZN Motor) dan SMK IPT Karangpanas, menyelenggarakan live konversi sepeda motor listrik, job fair, dan pentas seni oleh SMK IPT Karangpanas.
“Dengan kolaborasi ini, pembinaan IKM dapat berjalan sinergis, efektif, dan tepat sasaran, melalui kontribusi semua pihak terkait, baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, asosiasi, perguruan tinggi, maupun masyarakat,” tutup Dini.(raf)