ALFI Maluku Apresiasi Transformasi TPK Ambon
JATIMPEDIA, Surabaya – Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Maluku H. B. Sirait memuji langkah PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang konsisten melakukan perbaikan di TPK Ambon.
Sirait mengatakan penataan terminal yang dilakukan menjadikan TPK Ambon lebih bersih dan tertib sehingga kegiatan bongkar muat dapat dilakukan dengan cepat dan aman bagi pekerja.
Dia menyebut TPK Ambon sebelum transformasi seperti pasar dimana banyak orang yang tidak berkepentingan keluar masuk bahkan berjualan di dalam area terminal.
“Sebelum transformasi bisa dibilang semrawut, tidak tertata, masih seperti pelabuhan jaman dulu, orang berjualan dan keluar masuk seenaknya,” ungkapnya, Rabu (16/10).
Setelah transformasi Sirait mengatakan TPK Ambon lebih tertata. Peti kemas ditumpuk rapi di lapangan penumpukan pelabuhan. Pelayanan semakin membaik. Terlebih untuk saat ini semua kegiatan dilakukan secara daring (online) yang memudahkan bagi para pengguna jasa.
Proses keluar masuk peti kemas juga lebih cepat karena peti kemas di area penumpukan sudah tercatat pada sistem. Sirait menggambarkan proses pencarian peti kemas sebelum transformasi masih dilakukan secara manual bahkan terkadang sulit untuk menemukan lokasi peti kemas.
“Saya mengapresiasi langkah Pelindo yang memberikan pelatihan bagi para petugas operasional yang sebagian besar adalah para pemuda Maluku, jadi mereka lebih paham mengenai kegiatan operasional yang lebih baik,” lanjutnya.
Sirait berpesan Pelindo untuk selalu memperhatikan kesiapan peralatan pelabuhan. Baginya, peralatan yang ada perlu dilakukan perbaikan jika perlu dilakukan peremajaan. Agar pada saat pengguna jasa membutuhkan pelayanan bisa lebih cepat.
“Secara keseluruhan sudah sangat baik, alat harus selalu siap, jangan sampai pengguna jasa menunggu,” ucapnya.
Terminal Head TPK Ambon Yandi Sofyan Hadi menyebut transformasi TPK Ambon terus berlangsung. Baginya tidak ada akhir dari sebuah perbaikan. Tahap pertama transformasi dilakukan dengan melakukan standarisasi operasional terminal peti kemas. Mulai dari penataan lapangan penumpukan, pelatihan bagi petugas operasional, hingga proses operasional berbasis planning and control.
“Aspek safety menjadi salah satu perhatian serius dalam proses transformasi, bagaimana kami melakukan safety induction bagi mereka yang berkepentingan, menyiapkan standar minimal safety di terminal, sampai melakukan sterilisasi terminal bagi mereka yang tidak berkepentingan,” ucap Yandi.
Transformasi TPK Ambon juga menyentuh aspek sistem yang digunakan untuk menunjang operasional terminal. Sejak 18 Agustus 2023, telah mengimplementasikan TOS Nusantara. TPK Ambon menjadi terminal ketiga di lingkungan SPTP yang menggunakan TOS Nusantara setelah 009 Tanjung Priok (IPC TPK) dan Terminal 1 TPK New Makassar. (eka)