Pj. Gubernur Adhy Optimistis Akan Hasilkan Penanganan Sosial Lebih Berkualitas

JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai langkah konkret dalam mengoptimalisasikan pembangunan di Jawa Timur, khususnya bidang pembangunan Kesejahteraan Sosial (Kessos).

Langkah tersebut direalisasikan dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Jatim yang dilakukan oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dengan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial RI oleh Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Suharma di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (14/10).

Selain penandatanganan MoU, juga dilakukan prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur selaku perpanjangan tangan Pemprov Jatim dalam pembangunan Kessos dengan Poltek Kessos Bandung.

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas terkait dengan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara Kessos di Pemprov Jatim.

“Alhamdulillah, kita ada penandatanganan MoU maupun PKS antara Dinas Sosial dengan Politeknik STKS Bandung terkait dengan penelitian, pendidikan, pengabdian kepada masyarakat dan juga pengembangan SDM bidang Kessos,” ujarnya.

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Ajak Forkopimda, Tokoh Agama dan Elemen Masyarakat Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kondusifitas*

“Ini juga menindaklanjuti arahan Pak Menteri Sosial yang baru (Saifullah Yusuf), kita memulai kerja sama di titik nol, istilahnya untuk bisa mencoba membangun kembali kerja sama standar-standar pelayanan minimal di bidang pelayanan sosial,” tambah Adhy.

Politeknik STKS, kata Adhy, adalah sekolah pendidikan kesejahteraan sosial di bawah Kementerian Sosial. Nantinya dalam kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan SDM pekerja sosial yang ada di Jawa Timur.

“Kita punya panti milik Pemprov Jatim maupun yang di masyarakat yang menangani masalah sosial, kita ingin mendudukkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang teknis harus sesuai dengan profesinya,” terang Adhy.

“Kita tahu untuk mencari pekerja sosial di panti-panti, balai dan UPT juga sulit, karena keterbatasan jumlah alumni dan beban serta risiko pekerjaannya berat, misalnya melayani lansia, narkoba, ODGJ itu berat, perlu penguatan kompetensi di situ,” tambahnya.

Baca Juga  Juni-Juli 2024, Satgas Pasti Blokir 1.001. Entitas Ilegal

Adhy juga menyampaikan, saat ini beberapa pihak juga melihat bagaimana perkembangan terkait pembangunan kesejahteraan sosial di Jawa Timur cukup menjadi barometer.

“Dengan adanya kerja sama ini, maka tim peneliti, dosen, dan juga mahasiswa serta koneksinya dengan asing bisa juga nanti bekerjasama dengan Jawa Timur, saya kira dengan ini sudah terbuka, di dinas sosial bisa bekerjasama secara luas,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan, kerja sama ini membawa angin segar bagi pihaknya, dan menjadi langkah strategis di dalam keterbatasan insan sosial baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang dimiliki Pemprov Jatim.

“Ini langkah strategis buat Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, kita dalam keterbatasan insan sosial baik secara kualitatif maupun kuantitatif, angin segar buat kita bahwa ahlinya akan datang secara terbuka ke kita,” katanya.

“Kita punya binaan, dalam dan luar panti, kita akan bekerjasama sama terhadap perbaikan peningkatan pelayanan dan juga bagaimana sarana dan prasarana yang memadai, sehingga ke depannya pelayanan dalam panti di Pemprov Jatim merupakan _pilot project_ yang terbaik dalam menangani pelayanan masyarakat di dalam panti,” ungkapnya menambahkan.

Baca Juga  Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, Pj. Gubernur Adhy Ajak Teladani Sifat Rasulullah SAW

Di tempat yang sama, Direktur Poltek Kessos Bandung, Suharma menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kerja sama ini, pihaknya akan belajar bersama di wilayah Provinsi Jawa Timur, baik kondisi sosial dan permasalahannya.

Dari proses belajar bersama tersebut, kata Suharma, nantinya akan didiskusikan secara ilmiah di kampus untuk kemudian dicarikan solusinya. Sehingga hasil dari diskusi itu akan dijadikan masukan bagi Pemprov Jatim di dalam program-program penyelenggaraan Kessos.

“Mudah-mudahan kolaborasi melalui penandatanganan MoU ini bisa bermanfaat tentunya bagi masyarakat di Jawa Timur,” katanya.

“Sebagai Perguruan Tinggi di bawah Kemensos RI yang salah satu tugas pokoknya adalah meningkatkan kualitas penyelenggaraan Kessos, ini bisa berkontribusi juga bagi Pemprov Jatim,” pungkas Suharma.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *