Pemkot Mataram Dapat 2 Stand Gratis di Sirkuit Mandalika

JATIMPEDIA, Mataram – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan dua stan gratis untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam bazar saat pelaksanaan MotoGP, di Sirkuit Mandalika, 27-29 September 2024.

Kepala Bidang (Kabid) UMKM Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Mataram Mamluatul Chair, di Mataram, Minggu, mengatakan, dua stan tersebut akan diprioritaskan hanya untuk UMKM kuliner.

“UMKM kuliner kami prioritaskan karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kuliner paling banyak diminati pengunjung dan para tamu,” katanya.

Sementara untuk kriya, para tamu terutama dari luar daerah atau luar negeri bisa langsung datang ke sentra-sentra kerajinan kriya dan garmen di Kota Mataram dan sekitarnya.

Baca Juga  Jaringan 4G XL Axiata Siap Dukung Gelaran World Superbike di Mandalika

Menurutnya, jumlah stan yang diberikan tahun ini memang berkurang dari tahun 2023 sebanyak 3 stan. Kondisi itu terjadi karena keterbatasan anggaran dan stan di areal sirkuit kini menjadi ranah pemerintah pusat.

“Tapi kami bersyukur, stan bazar MotoGP yang disiapkan pemerintah kali ini jauh lebih baik dan semua menjadi satu. Tidak ada yang stan VIP dan umum,” katanya pula.

Di sisi lain, Mamluatul mengatakan, meskipun jatah Kota Mataram hanya dua UMKM, namun organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di tingkat provinsi yang juga mendapatkan kuota stan UMKM, juga ada yang mengambil UMKM dari Kota Mataram.

Misalnya, Dinas UMKM Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, dan OPD lainnya dapat 1-2 stan, mereka rata-rata mengambil UMKM dari Kota Mataram yang sudah dikurasi.

Baca Juga  Jamaah Lansia dan Risti Disarankan Badal Lempar Jumrah

Dengan demikian, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan berapa total UMKM Kota Mataram. “Yang jelas, untuk di kami hanya dijatah dua stan,” katanya lagi.

Terkait dengan itu, saat ini pihaknya juga sedang mengkurasi UMKM kuliner yang akan dilibatkan dalam bazar di Sirkuit Mandalika.

UMKM yang dilibatkan merupakan UMKM pangan olahan lokal dan kuliner unggulan di daerah ini, seperti Ayam Taliwang, Sate Rembiga, serta makanan ringan dan minuman produk lokal.

“Selain itu, UMKM yang akan kami libatkan harus sudah memenuhi standar seperti memiliki izin berusaha, label halal, dan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT),” katanya. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *