Benahi Ekosistem Gula Nusantara, SGN Perkuat Tebu Rakyat

JATIMPEDIA, Surabaya – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) berkomitmen perkuat tebu rakyat sebagai salah satu upaya membenahi ekosistem gula nusantara.

Hal ini disampaikan Mahmudi Direktur Utama SGN dalam rapat gabungan antara Direksi dengan komisaris di Jakarta Selasa (20/08).

“Komitmen kami untuk membenahi ekosistem gula dengan penguatan tebu rakyat, sebagai bagian upaya pencapaian swasembada gula”, ujar Mahmudi.

Pihaknya menyebut petani tebu rakyat sebagai tulang punggung swasembada gula sehingga keberadaannya menjadi bagian yang penting bagi industri gula di Nusantara.

“Kontribusi suplai tebu rakyat lebih dari 50% dari bahan baku tebu yang digiling, sehingga keberlanjutan dan produktivitas tebu rakyat menjadi bagian dari inisiasi program strategis SGN”, imbuhnya.

Baca Juga  15 PG Sudah Giling, SGN Siap Penuhi Kebutuhan Gula Konsumsi

Untuk mewujudkan ekosistem gula yang kuat maka Mahmudi menggandeng kementerian terkait yang memiliki program untuk pengembangan komoditas tebu dan akses pendanaan bagi modal kerja petani melalui lembaga keuangan dan perbankan.

“Kami bersinergi dengan kementerian terkait salah satunya Kemenko dengan KUR Khusus, KBUMN dengan program PUMK (Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil), kemenkop & UKM, Dirjenbun, lembaga keuangan dan perbankan, produsen pupuk serta berbagai instansi, butuh kolaborasi untuk bersama benahi ekosistem gula”, terang Mahmudi lebih lanjut.

Para petani tebu mitra SGN sudah memulai menjual gula milik petani melalui sistem lelang untuk mencari harga terbaik, panitia lelang merupakan perwakilan para petani yang dipilih oleh anggota asosiasi petani rakyat.

Baca Juga  Hingga Agustus 2024, PTPN IV Regional III Sudah Kapalkan 14,5 Juta Ton CPO

“Kami sudah sepakat dari awal, petani menyerahkan gulanya kepada SGN untuk dijual bersama sama dalam rangka membentuk harga yang terbaik, biar tidak terjadi kondisi yang terpecah-pecah di bawah sehingga dapat merusak pasaran”, jelas Sunardy Edy Sukamto Sekretaris Jenderal DPP APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat).

Edy menambahkan pelaksanaan lelang gula milik petani digelar setiap hari Rabu selama proses giling pabrik gula SGN. Dengan melakukan lelang bersama tersebut pihaknya berharap terbentuk harga dan imej positif kepercayaan pasar.

Terkait harga ideal menurutnya faktor yang menentukan harga sesuai kondisinya supply dan demand atau pasar. Edy menyebut harga lelang masih diatas harga Rp14.500.

“Alhamdulillah ini sudah berjalan sekian lama, sebelum terbentuk SGN pun sudah berjalan dan di SGN sekarang juga berjalan dengan baik. harapan kita dengan keberadaan SGN, ini tahun kedua dalam hal menggiling tebu menjadi gula tapi tahun ketiga dalam proses bergerak ini saya berharap untuk bisa tumbuh bersama mitra jadi kita tidak ingin bermusuhan dengan pabrik gula maupun sgn tapi kita adalah mitra sehingga ada suatu persoalan tertentu kita duduk bersama selesaikan bersama”, harapnya.

Baca Juga  Pertamina Konsisten Dukung Ajang MotoGP di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *