Untuk Pembiayaan Social Loan, PT Pegadaian Targetkan Rp2,5 Triliun
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan untuk social loan sebesar Rp2,5 triliun pada 2024 guna mendukung aksi mitigasi terhadap perubahan iklim.
“Dengan adanya bantuan sosial dan social loan dari PT Pegadaian yang fokus pada masyarakat menengah ke bawah, maka PT Pegadaian ikut serta dalam aksi mitigasi pada dampak perubahan iklim,” kata Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Rully Yusuf seperti dikutip di Jakarta, Selasa.
Rully menuturkan, Pegadaian sebagai pemberi pinjaman dana juga memiliki peran penting untuk mendukung pencegahan perubahan iklim. Hal tersebut dilakukan dengan kebijakan dari Pegadaian yang mengatur pemberian kredit tidak untuk industri yang berisiko tinggi dan merusak lingkungan.
Dengan memitigasi risiko-risiko itu, Pegadaian siap untuk mengawal aksi-aksi pencegahan perubahan iklim, baik di Indonesia, maupun di level global.
Penyaluran social loan atau pembiayaan berkelanjutan merupakan bagian dari peta jalan (roadmap) implementasi prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) perseroan.
Social loan merupakan instrumen pembiayaan berkelanjutan untuk membiayai proyek berbasis sosial, terutama yang memiliki dampak sosial positif bagi komunitas yang kurang terlayani.
Pembiayaan tersebut diberikan kepada populasi sasaran antara lain usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), wirausaha perempuan, individu yang memiliki akses terbatas terhadap produk/layanan/perbankan, dan pelajar.
Adapun contoh produk penyaluran social loan antara lain berupa produk Kreasi, KCA, Kupedes, dan Arrum BPKB.
Kreasi adalah pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit secara jaminan fidusia dan/ atau jaminan gadai, yang diberikan kepada pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang membutuhkan dana untuk keperluan pengembangan usaha.
Melalui produk Kredit Cepat dan Aman (KCA), masyarakat bisa mendapatkan pinjaman dengan sistem gadai mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 juta atau lebih dengan tarif bunga yang berlaku yaitu selama 15 hari. Sistem pembayaran pada pinjaman KCA dilakukan secara angsuran dalam jangka waktu maksimal empat bulan dan Anda dapat memperpanjangnya.
Kupedes adalah salah satu produk pinjaman usaha yang ditawarkan oleh Pegadaian, lembaga keuangan terpercaya di Indonesia. Kupedes dirancang khusus untuk membantu mengembangkan bisnis atau meningkatkan usaha mikro yang layak secara finansial.
Arrum BPKB adalah pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan jaminan BPKB Kendaraan Bermotor.
Pada saat ini, penerbitan efek bersifat utang berlandaskan prinsip keberlanjutan telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 18 Tahun 2023.
Dalam peraturan tersebut, pembiayaan kepada berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan investasi pada program-program sosial dan juga lingkungan.
Dengan begitu, efek bersifat utang berlandaskan prinsip keberlanjutan atau Sustainability Linked Bond dapat berkontribusi pada target penurunan emisi karbon nasional atau Enhanced National Determined Contribution (ENDC) melalui aktivitas yang dilakukan debitur atau peminjam.
Dalam Peraturan Direksi PT Pegadaian Nomor 10 Tahun 2020 tentang Kebijakan Perkreditan Pegadaian, ada pernyataan bahwa pinjaman yang diberikan tidak tertuju pada industri yang merusak lingkungan.
Hal itu juga didukung dengan pelaksanaan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati berupa penanaman 64.630 pohon dari berbagai jenis dan penanaman terumbu karang laut sebesar Rp263 juta pada 2022.
Sebelum adanya POJK No 18 tahun 2023, Sustainability Link Bond diluncurkan di pasar dengan bentuk Green Bond. Pasar green bond global telah berkembang dari 1,48 miliar dolar AS di tahun 2007 menjadi 173,61 miliar dollar AS di tahun 2017, dan mencapai pertumbuhan hingga 257,7 miliar dollar AS di tahun 2020.
Berdasarkan data Climate Bond Initiative, penerbitan Green Bond asal Indonesia, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh korporasi, secara kumulatif hingga April 2019, terhitung telah mencapai total 2,7 miliar dolar AS. Jumlah tersebut menyumbang 39 persen dari total produk investasi Green Bond yang diterbitkan oleh seluruh negara anggota ASEAN.
Selain itu, Pegadaian juga sedang membangun roadmap implementasi ESG dalam perusahaan. Roadmap akan disusun berdasarkan hasil baselining, analisis kesenjangan menggunakan standar ESG internasional, dan benchmarking ke perusahaan sejenis.
Melalui roadmap tersebut, PT Pegadaian akan melakukan perbaikan dalam integrasi ESG ke budaya perusahaan, sehingga dapat mendorong inisiatif-inisiatif berkelanjutan yang dapat digunakan untuk penerbitan sustainability linked loan, social loan, maupun green loan.
Pada 2024, target ESG PT Pegadaian adalah melakukan rating performa ESG dari lembaga rating internasional. Hal itu diperlukan sebagai tahap verifikasi terhadap kinerja ESG PT Pegadaian secara menyeluruh.
Rating ESG akan dilakukan oleh badan independen yang diakui secara internasional sebagai pernyataan kepada stakeholder kinerja yang telah dituangkan di dalam Sustainability Report.
Dengan melaksanakan rating performa ESG, Pegadaian juga telah melakukan penyempurnaan kesenjangan (gap improvement) untuk aspek-aspek ESG di dalam perusahaan dan juga meningkatkan kesadaran dari insan Pegadaian terhadap inisiatif ESG. (raf)