Pj. Ketua Dekranasda Isye Ajak Pengrajin Anyaman dan Sasando NTT Kolaborasi Bersama Pengrajin Jatim

JATIMPEDIA, Kupang – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono melakukan peninjauan langsung ke UMKM dan industri kreatif yang ada di Kupang, NTT, Rabu (10/07).

UMKM dan industri kreatif yang dikunjungi diantaranya adalah UMKM anyaman lontar lobar maju dan pengrajin alat musik sasando Oebelo.

Kunjungan Isye bersama rombongan di UMKM anyaman lontar lobar maju disambut oleh Pj. Ketua Dekranasda NTT Sofiana Milawati Kalake dan para pengrajin anyaman.

Dalam kesempatan tersebut, Isye menyampaikan apresiasinya kepada para pengrajin yang mampu menghasilkan kerajinan tangan anyaman yang indah.

“Anyamannya sangat bagus dan indah. Dan ini luar biasa sekali. Dari daun lontar bisa menjadi kerajinan tangan seperti tas, tikar, bakul, dompet, topi. Ini bukti kalau alam dimanfaatkan dengan baik dan benar bisa mendatangkan ekonomi bagi masyarakat,” kata Isye.

Baca Juga  DPRD Surabaya Minta PKL dan UMKM Kota Lama Dapat Prioritas

Terkait anyaman, ia menyebutkan Jawa Timur juga memiliki kerajinan anyaman. Beberapa diantaranya adalah anyaman rotan di Malang, anyaman tas dari daun agel di Madura serta anyaman daun pandan dari Bojonegoro.

“Jawa Timur juga punya banyak anyaman dari daun seperti daun agel dan daun pandan. Semuanya sudah tembus pasar global, kita sudah berhasil ekspor,” katanya.

Di akhir ia berharap dengan kunjungannya tersebut, akan ada kolaborasi serta pengembangan lebih lanjut khususnya untuk kerajinan anyaman di kedua provinsi baik Jatim maupun NTT.

“Mungkin kita bisa berkolaborasi dengan NTT untuk pengembangan kerajinan tangan anyaman lagi,” katanya.

Sementara itu untuk kunjungannya di kerajinan alat musik sasando khas NTT, Isye disambut dengan iringan lagu-lagu lokal yang dimainkan dengan alat musik sasando.

Baca Juga  Samsung Galaxy S24 Ultra Ciptakan Standar Baru Durabilitas hingga Kejernihan Visual dengan Corning® Gorilla® Armor

Ia juga menyampaikan, agar alat musik tradisional sasando dapat terus dilestarikan karena merupakan warisan dari budaya Indonesia.

“Sasando ini juga dari anyaman lontar. Dan semua orang tahu sasando. Tentunya sebagai warga Indonesia, kita tetap harus mencintai dan menjaga budaya-budaya warisan nenek moyang kita,” pungkasnya. (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *