Kolaborasi Petrokimia Gresik dan SGN Makmurkan Petani Tebu

JATIMPEDIA, Bondowoso – Dua BUMN sektor agribisnis, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PT Petrokimia Gresik (PG) berkolaborasi memajukan sektor pertanian, khususnya perkebunan tebu rakyat. Itu ditandai dengan komitmen keduanya dengan mengelar Program Makmur untuk petani tebu.

Sinergi ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani. Sehingga, komitmen ini membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Hariyanto, di acara gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (04/07).

 

“Program Makmur ini salah satu rangkaian, bahwa kami harus bersinergi mensukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi – sarana produksi”, kata Hariyanto.

Baca Juga  CIMB Niaga Bidik Dana Wealth Mangement Rp 70 Triliun

 

Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi diantaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas. Hal ini disampaikan Rolis Wikarsono Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan.

 

“Lahan kami sekitar 6.500an hektar di hampir seluruh kabupaten Situbondo telah ter-cover Program Makmur – Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat, kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli dan prosesnya hanya dua tiga hari, harganya kompetitif”, ungkap Rolis.

 

Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu. Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani.

Baca Juga  Presiden Joko Widodo Resmikan Pabrik Smelter PT Freeport di Kawasan JIIPE

 

“Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektar, rendemen naik, pendapatan petani juga naik”, jelas Mohammad Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan.

 

Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45% dari semula 76 ton per hektar menjadi 110 ton per hektar, kenaikan rendemen mencapai 9,9% dari 8,14% menjadi 8,94%, sehingga pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektar menjadi Rp69,4 kita per hektar.

 

Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid  memberikan apresiasi atas peningkatan produktivitas yang diraih oleh petani tebu mitra PG Pradjekan dan pihaknya menyakini melalui sistem bagi hasil dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN petani akan tambah makmur.

Baca Juga  Petrokimia Gresik Kirim Bantuan ke Cianjur Senilai Rp 100 Juta

 

“Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Selain itu, kami berterimakasih pada semua ekosistem yang berada di Program Makmur ini kami karena mensukseskan juga ketahanan pangan nasional,” pungkas Robby.

 

Gelar Teknologi serta Seremonial Panen dan Tanam Tebu bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu. Dalam kesempatan tersebut selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak (drone). (ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *