Kejar Target 8 Ton Perhektar, Ini Strategi PTPN I Regional 4
JATIMPEDIA, Lumajang – Mengawali musim panen, Region Head PTPN I Regional 4 Subagiyo lakukan panen perdana bersama Kementerian BUMN (KBUMN) di Kebun Rojopolo, HGU Lumajang pada Minggu (2/6/2024).
Prosesi panen perdana tersebut dihadiri oleh Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko KBUMN Nawal Nely, Asdep Manajemen Risiko dan Kepatuhan KBUMN Dwi Ary Purnomo, Asdep Industri Perkebunan dan Kehutanan KBUMN Faturohman dan didampingi oleh Dirut Holding PTPN III (Persero) Moh. Abdul Ghani beserta jajaran manajemen.
Dalam kegiatan tersebut, Subagiyo memaparkan beberapa langkah strategis PTPN I Regional 4 dalam rangka mencapai target program 8 ton gula per hektar (P8T).
“Untuk mencapai target P8T dan mendukung Swasembada Gula Nasional, kami menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu 100 ton per hektar. Untuk itu sejumlah langkah strategis pun terus kami upayakan, salah satunya melalui penerapan agroinput tepat waktu serta perbaikan water management system,” terangnya.
Subagiyo juga menjelaskan, bahwa secara khusus kebun Rojopolo HGU Lumajang PTPN I Regional 4 justru mampu melampaui dua kali lipat dari target produktivitas yang ditetapkan.
“Secara taksasi, target produktivitas kebun Rojopolo HGU Lumajang berpotensi menyentuh angka 233,4 ton/ha dengan rendemen 8% dan proyeksi produktivitas gula mampu berada di angka 18,6 ton per hektar,” imbuhnya.
Mengetahui hasil panen tebu PTPN I Regional 4 tersebut, Nawal Nely pun menyampaikan harapannya. “Melihat hasil panen tebu hari ini dari kebun Rojopolo dimana yield per hektarnya sudah dua kali lipat sebelum tahun 2020, tentu kita memiliki harapan besar kepada PTPN untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target kita di Kementerian BUMN maupun pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan,” ujarnya pasca lakukan panen perdana.
Ia juga berpesan kepada tim manajemen kebun PTPN I Regional 4 untuk tetap mengupayakan yang terbaik dalam menghadapi setiap tantangan operasional ke depannya.
“Besar harapan kami, dari best management yang ditempatkan di sini untuk senantiasa keep up the good work, tantangan ke depan masih ada, variasinya masih banyak. Tapi saya optimistis, kalau sudah mampu melalui yang sebelumnya, harusnya ke depan dapat jauh lebih cepat dan lebih baik,” imbuhnya.
Sementara menurut Direktur Utama Holding Perkebunan Abdul Ghani, jika tahun ini produktivitas 8 ton gula per hektar dapat tercapai, maka akan ada peningkatan target untuk tahun berikutnya.
“Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada PTPN sebagai backbone untuk Swasembada Gula Nasional. Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh, sehingga petani juga bisa meningkatkan produktivitasnya minimal 8 ton gula per hektar,” terang Ghani.
Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden No.40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati, sebagai bagian dari PTPN Group, PTPN I Regional 4 berkomitmen kuat untuk merealisasikan ketahanan pangan dan energi khususnya terkait percepatan Swasembada Gula Nasional 2030 dengan terus mengupayakan perbaikan drainase, peningkatan kualitas pengairan, hingga melakukan masa tebang di tingkat kemasakan yang optimal. (ind)