ASDP Dorong Pelayaran Perintis ke Destinasi Wisata di Wilayah 3T
JATIMPEDIA, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen untuk mendukung konektivitas antarwilayah dengan memacu layanan kapal penyeberangan menuju ke destinasi wisata, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Jumat mengatakan sebagai BUMN, ASDP telah berkontribusi bagi peningkatan sektor pariwisata di daerah-daerah termasuk 3T melalui keberadaan pelabuhan dan kapal penyeberangan, yang menghubungkan wilayah-wilayah tersebut.
“Kehadiran ASDP dalam mendukung konektivitas di wilayah 3T merupakan bentuk komitmen ASDP dalam rangka mendukung program pemerintah dalam memudahkan akses memajukan pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui adanya peluang ekonomi baru hingga mengangkat ragam kekayaan budaya setempat,” katanya.
Hingga saat ini, tercatat ASDP Group melayani 214 lintasan perintis dengan armada sebanyak 84 kapal. Jumlah lintasan perintis tersebut mencakup 67 persen atau mengambil porsi mayoritas dari keseluruhan lintasan yang berjumlah 320 lintasan ASDP Group secara total.
Sementara, lintasan komersial ASDP berjumlah 106 lintasan atau 33 persen,” ujar Shelvy.
Tentunya, lanjut Shelvy, hadirnya layanan perintis ASDP di sejumlah wilayah 3T turut mendorong pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah.
Berdasarkan data produksi Perintis Januari-April 2024, total produksi keseluruhan penumpang kapal perintis mencapai 363.991 orang, sedangkan total kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 127.027 unit.
“Adapun total kendaraan roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 46.052 unit dan logistik mencapai 147.255 unit,” jelas Shelvy.
Shelvy menambahkan, kapal-kapal ASDP terhubung ke destinasi wisata terkenal di wilayah 3T seperti layanan perintis KMP Lema di wilayah Sorong-Papua, yang melayani rute Sorong-Waigeo, Sorong-Babo, Sorong-Kokas.
Melalui rute di wilayah paling timur Indonesia ini, wisatawan dapat menikmati perjalanan menuju destinasi wisata kelas dunia Raja Ampat, yang dijuluki sebagai The Last of Paradise.
ASDP juga mengoperasikan KMP Terubuk I, Sorong-Arefi, Arefi-PAM, Sorong-Linmalas, untuk menuju destinasi Raja Ampat.
Kehadiran kapal perintis KMP Kokonao di lintasan Pomako-Atsy-Eci-Sawaema, Papua, turut menjadi kontributor dalam mengembangkan sejumlah destinasi wisata antara lain Ekowisata Hutan Mangrove Pomako dan budaya Asmat yang terkenal di dunia tersebut.
Selain Papua, kapal-kapal juga hadir menuju ke destinasi Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dengan kapal KMP Sultan Murhum II, yang melayari rute perintis Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko.
Sedangkan di Sulawesi Utara dapat dijangkau melalui kapal KMP Tarusi untuk mencapai destinasi wisata di Likupang dan KM Lompa di lintasan perintis Bastiong-Moti-Makian-Kayoa, yang akan mempermudah perjalanan menuju Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara.
“Melalui layanan keperintisan tersebut, ASDP turut berperan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T,” ujar Shelvy.
“Melalui upaya ini, kami berharap dapat terus mendukung peningkatan konektivitas dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia,” imbuh Shelvy. (ind)