Penerimaan Pajak Capai Rp 342,88 Triliun hingga Pertengahan Maret 2024

JATIMPEDIA, Jakarta  – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan bahwa penerimaan pajak hingga pertengahan Maret 2024 mencapai Rp 342,88 triliun, setara dengan 17,24 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penerimaan tersebut berasal dari berbagai jenis pajak. PPH non migas memberikan kontribusi sebesar Rp 203,92 triliun, diikuti oleh PPN dan PPNBM sebesar Rp 121,92 triliun, PBB dan pajak lainnya sebesar Rp 2,56 triliun, dan PPH migas sebesar Rp 14,48 triliun.

“Penerimaan pajak kita sedikit mengalami tekanan karena penurunan harga komoditas sejak tahun lalu. Namun demikian, jika tidak termasuk restitusi, pertumbuhan bruto masih mencapai 5,74 persen,” ungkap Menteri Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Maret 2024.

Baca Juga  PT PLN Tuntaskan Pekerjaan SUTT dari PLTU Paiton ke Bali, Dukung Pelaksanaan G20

Berdasarkan jenis pajak, mayoritas jenis pajak utama mengalami pertumbuhan positif sejalan dengan kondisi ekonomi nasional yang stabil. PPH 21, misalnya, berhasil dikumpulkan sebesar Rp 59,91 triliun, menyumbang 17,47 persen dari total penerimaan.

Menurut Menkeu, industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak, meskipun mengalami kontraksi sebesar 12,3 persen. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi yang menunjukkan tren positif dalam perekonomian.

Di sisi lain, penerimaan kepabeanan dan cukai juga mencatat angka yang signifikan. Bea Masuk berhasil terkumpul sebesar Rp 9,9 triliun, sementara Bea Keluar sebesar Rp 3,3 triliun, dan penerimaan cukai sebesar Rp 43,3 triliun.

Baca Juga  Aprindo Desak Menkeu Tinjau Ulang PPN 12 Persen

“Meskipun terdapat penurunan, penerimaan cukai terutama dari hasil tembakau tetap mencapai angka yang cukup signifikan,” tegas Menkeu.

Sementara itu, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga terbilang baik meski dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas. Hingga pertengahan Maret 2024, PNBP berhasil mencapai Rp 93,5 triliun atau setara dengan 19 persen dari target APBN.(raf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *