SIG Perkuat Posisi Pemimpin Pasar dan Jalankan Bisnis Berkelanjutan
Jakarta, JP – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat posisi sebagai pemimpin penyedia solusi bahan bangunan dan turunannya. Pasca pandemi Covid-19 serta peningkatan aktivitas konstruksi dan infrastruktur, kinerja perusahaan dengan kode emiten SMGR ini diperkirakan lebih moncer pada tahun ini. Berikut gambaran kinerja SMGR sepanjang 2021 hingga kuartal I tahun 2022.
SMGR mencatatkan kinerja apik sepanjang 2021. Perseoran membukukan laba bersih sebesar Rp2,02 triliun pada 2021. Capaian positif ini menguatkan posisi SIG sebagai pemimpin penyedia solusi bahan bangunan dan turunannya.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 juga memutuskan membagikan dividen senilai Rp1,02 triliun, atau setara 50,66 persen dari total laba tahun 2021. Sisanya, Rp997,19 miliar atau 49,34 persen ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Dari jumlah dividen yang dibagikan itu, pemerintah mendapatkan Rp522,34 miliar berkat kepemilikan saham sebesar 51,01 persen. Dividen yang disetor ke negara itu menempatkan SIG masuk ke dalam 10 perusahaan BUMN penyumbang dividen terbesar bagi negara.
Ada pun, sisanya senilai Rp501,65 miliar dibagikan kepada pemilik saham publik atau setara 48,99 persen total saham. Artinya, dividend per share (DPS) pada tahun buku 2021 sebesar Rp172,62 per lembar saham.
Kinerja positif SMGR pada akhir tahun lalu berlanjut pada awal tahun 2022. Pada kuartal I/2022, SIG telah membukukan laba bersih Rp498,55 miliar, naik 10,72 persen dibandingkan periode yang sama 2021 yang senilai Rp450,26 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa peningkatan kinerja SIG pada kuartal I/2022 dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan berkat penjualan domestik yang meningkat.
“Volume penjualan domestik yang naik sebesar 1,6 persen menjadi 7,4 juta ton seiring dengan pertumbuhan permintaan nasional yang positif serta fokus utama SIG pada pasar domestik,” katanya.
Laba SIG pada kuartal I/2022 ini ditopang oleh peningkatan penjualan berkat menguatnya permintaan di pasar domestik. Penjualan SMGR tercatat naik 1,6 persen menjadi 7,4 juta ton pada tahun ini. Hal ini membuat pendapatan SMGR ikut terkerek menjadi Rp8,14 triliun, naik 0,7 persen dibandingkan kuartal I/2021 yang sebesar Rp8,08 triliun.
Sejalan dengan kinerja positif yang dicatat, SIG memberikan perhatian lebih pada aspek keberlanjutan yang berwawasan lingkungan. Upaya ini menjadi bentuk dukungan dan kontribusi SIG untuk net zero carbon emission pada 2060.
“Sejak 2020, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon,” tambah Vita.
Pada 2021, SIG telah melakukan beberapa program yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon. Beberapa program SIG Sustainability Initiatives yang telah dijalankan antara lain:
Pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipitator, conditioning tower dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu. Pemanfaatan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung Padang Memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di pabrik Narogong dan Cilacap Implementasi renewable energi berupa pilot project solar panel 10 kw yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa. (eka)