RUPLSB Bankjatim Angkat Dua Direksi Baru dan Berhentikan Direksi Kepatuhan

Surabaya, JP – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) 2022 Kantor Pusat Bankjatim, Rabu (7/12). Agenda RUPS LB kali ini merubah susunan pengurus Perseroan. Masing-masing mengangkat Eko Susetyono sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Zulhelfi Abidin sebagai Direktur IT & Digital. Rapat juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Erdianto Sigit Cahyono sebagai Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko.

Dalam RUPSLB ini  Suprajarto, Komisaris Utama bankjatim memaparkan kinerja Oktober 2022 yang mengalami peningkatan secara year on year. Saat ini total aset mencapai Rp 107 triliun atau naik 3,71% (year on year). Sementara kredit yang diberikan sebesar Rp. 46,12 triliun atau naik sebesar 8,39% (yoy).

“Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim berhasil membukukan angka Rp 89,78 Triliun atau naik 0,90% (yoy). Hingga laba bersih mengalami kenaikan 3,99% (yo) mencapai Rp 1,35 triliun,”  papar Suprajarto.

Ditambahkan, untuk Rasio Keuangan bankjatim per Oktober 2022, CAR tercatat 22,67%, ROA 2,04%, ROE 15,77%, BOPO 73,78%, LDR 51,38%, NPL 3,70%.

Baca Juga  Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Jatim Terima Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar

Di tempat yang sama, Busrul Iman, Direktur Utama bankjatim menjelaskan, potensi bisnis bankjatim sangat besar. Untuk itu dia meminta kepada jajaran bankjatim untuk tidak berpuas diri. Salah satu tujuan bankjatim adalah menggerakan perekonomian di wilayah Jawa Timur.

Sehinga, kata Busrul, kedepannya bankjatim akan menangkap lebih banyak peluang demi mewujudkan hal tersebut. Sejumlah terobosan telah kami lakukan agar mampu berkontribusi lebih baik terhadap perekonomian Jawa Timur. “Yang  salah satunya adalah transformasi di segala bidang,” terang Dirut bankjatim.

Dikatakan, dengan adanya perubahan susunan pengurus perseroan, pihaknya berharap mampu membawa perubahan bagi bankjatim ke arah yang lebih baik. Serta efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja demi mewujudkan perekononomian Jawa Timur yang lebih Sejahtera.

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah mengajak jajaran manajemen bankjatim untuk melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami perubahan pola preferensi customer melalui  transformasi IT. Penguatan dari lini digital dan IT dibutuhkan lantaran saat ini fasilitas digital banking teknologi serta gaya hidup online sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga  Gubernur Jatim Resmikan PLTS Atap 7.500 W di Ponpes Tarbiyatut Tholabah Lamongan

“Memahami customer preference salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan inovasi, memperkuat pasukan IT dan kualitas layanan. Hal ini dikarenakan m-banking telah menjadi sebuah kebutuhan, oleh sebab itu harus selalu dikawal serta dimonitor demi menjawab peluang dan tantangan yang sangat dinamis”, ungkap Khofifah.

“Ini bagian yang sangat penting di era pesatnya  perkembangan teknologi  saat ini. Jika harus mengadopsi Tim IT  yang expert, maka itu adalah sebuah kebutuhan, jika harus mencangkok maka lakukanlah, jika perlu melakukan short course maka kerjakanlah,” imbuh Khofifah.

Dikatakan, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi demi mewujudkan  kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Dia mendukung bankjatim sebagai BUMD Pemprov Jatim bisa lebih kompetitif dalam memenangkan pasar melalui produk-produk keuangan yang dimiliki. “Semua produk keuangan harus kompetitif karena ini adalah kunci memenangkan pasar”, katanya.

Baca Juga  Sinergi dengan Pemkab Ponorogo, BankJatim Lakukan Penataan Alun-Alun

Orang nomor satu di Jawa Timur ini juga menyampaikan langkah yang bisa diambil bankjatim dalam memperluas pasar antara lain dengan mengenali potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya yang berpotensi untuk pasar eksport.

Sebab, kata gubernur, jumlah KUMKM di Jawa Timur saat ini sebanyak 9,78 juta dengan kontribusi pada PDRB sebesar 57,81 persen. Sinergi dengan Perguruan Tinggi, Rumah Sakit (RSUD maupun RS Swasta) serta ribuan Pesantren di Jatim juga menjadi potensi yang dapat digali lebih lanjut oleh bankjatim mengingat marketnya sangat besar.

Khofifah optimis UMKM dapat menjadi pasar potensial dan market yang luar biasa bagi bankjatim. “Saya ingin menyampaikan bahwa 57,81 persen PDRB Jawa Timur didukung oleh UMKM. Oleh karena itu UMKM adalah market yang luar biasa untuk bankjatim,” tutup Khofifah.(eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *