Mau Jual Rumah Second ? Wajib Intip Tips Berikut

Surabaya, JP – Secondary property merupakan properti yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama atau primer kepada pihak lainnya. Pada properti second, bangunan telah dihuni sebelumnya oleh pemilik pertama. Karena persaingan dan harga yang lebih rendah dibandingkan primary property, properti second dapat menjadi pilihan yang baik untuk para investor maupun end user. 

Secondary property juga memiliki banyak kelebihan antara lain area atau kawasan sudah ramai biasanya mereka akan menjual rumah karena ingin pindah ke daerah baru. Harga yang ditawarkan juga akan lebih murah dibawah harga pasaran, banyak sekali yang menjual dengan harga murah karena faktor kebutuhan mendesak dan  rumah secondary juga sudah siap untuk dihuni.

Berly Angkoso Account Agent Manager Pinhome membagikan tips bagi para agen untuk memudahkan menjual rumah secondary.

Pertama, wajib mengetahui harga ideal rumah yang akan di jual dengan melakukan riset harga pasaran di area sekitar rumah tersebut.

“Terkadang banyak yang menjual rumah secondary tanpa mencari tahu mengenai harga rumah yang akan dijual di area sekitar sehingga harga jual rumah kemurahan atau ketinggian. Wajib untuk melakukan survei mengenai harga rumah yang akan dijual terutama survei harga rumah di area rumah yang akan dijual,” tutur Berly

Baca Juga  2.211 Calon Mahasiswa Baru ITS Diterima dari Jalur SNBT 2024

Kedua, menggunakan jasa agen resmi, penggunaan agen resmi dan profesional akan membantu proses penjualan rumah second  lebih mudah.

“Agen punya konsumen-konsumen royal yang akan membeli properti dan sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjual rumah termasuk rumah second, kemungkinan besar rumah second akan lebih cepat terjual dengan bantuan agen. Agen juga akan membantu mengurus seluruh proses seperti pengajuan KPR ke bank hingga notaris,” jelas Berly

Salah satu tantangan terbesar dari rumah second mengenai pajak di mana penjual wajib membayar pajak 2,5 persen dan  pembeli wajib mengeluarkan pajak sebesar 5 persen. Agen dapat membantu untuk proses pengurusan pajak tersebut dengan notaris.

Ketiga, mengiklankan rumah yang akan dijual di berbagai platform sebanyak-banyaknya.

Baca Juga  Kenang MenPAN-RB, Gubernur Khofifah Sebut Tjahjo Kumolo Sosok yang Bijak Dan Rendah Hati

“Wajib melakukan iklan properti di berbagai platform baik gratis maupun berbayar, semakin banyak menyebarkan informasi maka akan semakin cepat terjual. Riset terlebih dahulu mengenai platform mana yang saat ini sedang booming. Hal ini dapat membantu rumah cepat terjual, “ jelas Berly

Keempat, mengikuti group forum co-brokerage. Forum ini banyak tersedia di sosial media terutama Facebook dan Whatsapp grup.

“ Terutama bagi para agen harus bergabung  forum ini, manfaatnya banyak sekali salah satunya kita bisa share berbagai produk-produk yang akan dijual melalui grup tersebut, “ tutur Berly

Kelima, update promosi di berbagai macam sosial media seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya.

“Platform sosial media ini sangat membantu tersebarnya informasi. Terkadang orang yang melihat juga akan membantu untuk menyebarkan informasi rumah yang sedang dijual. Mengunggah foto yang bagus dan menarik serta penjelasan informasi rumah secara detail perlu diperhatikan,” jelas Berly

Baca Juga  SKK Migas Komitmen Dorong Peningkatan TKDN di Hulu Migas

Keenam, memasang spanduk di area rumah dengan keterangan rumah dijual atau mengadakan open house. 

“Walaupun banyak memasarkan produk melalui media sosial, memasang spanduk dengan keterangan rumah dijual atau open house juga sangat membantu tersebarnya informasi. Properti tetap membutuhkan sentuhan offline terutama pemasangan spanduk ini sangat efektif, atau mengadakan open house kita bisa kasih plang dan petunjuk di jalan mengenai informasi open house rumah yang dijual. Open house juga sangat menarik karena calon pembeli dapat melihat rumah secara langsung,“ jelas Berly

Sebagai tips terakhir unit rumah bisa dirapikan dahulu semenarik mungkin sehingga dapat menarik minat calon pembeli.

“Sering ditemui ketika agen menemani pelanggan untuk melihat rumah, rumah yang disediakan sangat berantakan seperti cat sudah luntur, halaman sudah penuh dengan rumput. Hal ini dapat merubah minat pembeli menjadi gagal membeli karena rumah yang disediakan tidak sesuai ekspektasi terutama tidak sesuai seperti di foto,” tutup Berly. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *