Wamentan Dorong Jember Tingkatkan Ekspor Kopi dan Kakao
JATIMPEDIA, Jember – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk ekspor kopi dan kakao dengan menggenjot permintaan dan kualitas kopi dan kakao yang dijual sesuai dengan yang diinginkan pasar global.
“Kopi Jember bisa diekspor, namun harus digenjot untuk menaikkan demand, sehingga yang membeli kopi banyak dan petani yang menanam juga semakin bersemangat,” kata Sudaryono di sela kunjungan kerja di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Kabupaten Jember, Jumat.
Ia mengaku optimis bahwa Indonesia mampu memproduksi dan menghasilkan kopi dan cokelat yang berkualitas karena memiliki alat dan teknologi unggul dalam mengolah hasil perkebunan seperti kopi dan kakao.
“Hasil perkebunan di Indonesia sudah baik, sehingga tinggal bagaimana bisa ditingkatkan sedemikian rupa agar bisa bersaing di pasar dunia, sehingga perlu kami ekspose kepada dunia bahwa Indonesia mampu,” ujarnya pula.
Menurutnya, perlu kerja sama dan koordinasi berbagai pihak dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, PT Perkebunan Nusantara dan petani untuk meningkatkan ekspor dari hasil perkebunan dan pertanian.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan Pemkab Jember bersama Kementan serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao menjajaki kerja sama dalam bidang peningkatan pengetahuan petani. Edukasi akan dilakukan melalui kelompok tani, pemerintah desa, hingga penguatan koperasi.
“Kami ingin pertanian Jember tidak hanya meluas secara kuantitas, tetapi juga meningkat secara kualitas. Produktivitas akan kami dorong dengan cara merangkul petani, memberikan pelatihan, dan membentuk sinergi antara desa, kelompok tani, dan koperasi,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat produksi kopi pada tahun 2023 mencapai 4.477,11 ton. Kabupaten Jember menjadi salah satu andalan penghasil kopi di Jawa Timur. Pemkab Jember menggandeng Puslitkoka untuk mengembangkan klaster agribisnis kopi, yang memainkan peran penting sebagai pusat penelitian kopi dan kakao nasional.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) adalah lembaga riset yang berdiri sejak tahun 1911 dan berlokasi di Kabupaten Jember. Lembaga tersebut memiliki peran strategis dalam menyediakan inovasi teknologi budi daya, pascapanen, serta pengolahan kopi dan kakao yang berorientasi pada peningkatan daya saing produk nasional.
Bahkan hasil-hasil risetnya telah digunakan secara luas oleh para petani, pelaku usaha, dan pemerintah dalam mendorong produktivitas dan kualitas kopi-kakao Indonesia. (cin)