UTM Edukasi Petani Bangkalan Digital Marketing dan Keuangan

JATIMPEDIA, Bangkalan – Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan serangkaian acara sebagai bentuk komitmen pemberdayaan kepada masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan beberapa kali diantaranya pelatihan digital marketing, pelatihan pencatatan keuangan pribadi dan usaha, serta pelatihan perencanaan keuangan. Seluruh agenda yang dilakukan dalam rangka membuat pelaku usaha semakin berdaya dan memiliki ketahanan finansial yang baik ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Kegiatan awal sebagai pendahuluan dilakukan dari bulan Juni dan pelaksanaan kegiatan pelatihan terakhir dilakukan pada bulan September 2025.

Adanya Pandemi Covid juga memberikan dampak kepada kelompok tani tersebut yaitu menurunnya penjualan produk mereka. Produksi utama mereka adalah berbagai makanan olahan dari salak yang mereka tanam sendiri. Jumlah tanaman salak sekitar 2000 pohon dan selalu berbuah sepanjang tahun secara bergiliran.

Baca Juga  Bocah Bojonegoro Juara Olimpiade Matematika di Singapura Dapat Hadiah Laptop dan Tas Dari Emil Dardak

Ketua kelompok tani Saniyah menyatakan bahwa mereka ingin menjual secara langsung produk olahan salak kepada konsumen melalui online.

“Selama ini kelompok tani hanya menjual produknya dengan cara menitipkan kepada toko oleh-oleh di Bangkalan.” ujarnya, dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis, (18/9/2025).

Oleh karena itu, pada pelatihan pertama, Tim Abdimas UTM mengajak kelompok tani tersebut untuk membuat toko online pada salah satu e-commerce. Tim Abdimas juga membantu mereka untuk membuat portofolio produk berupa foto yang diunggah pada e-commerce.

Sementara itu, Imama salah satu peserta pelatihan juga menyatakan bahwa mereka belum terbiasa mencatat keuangan usaha maupun pribadi, sehingga selama ini selalu tercampur keuangan usaha dan pribadi.

“Pada pelatihan lanjutan, Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) mengajak kelompok tani tersebut membuat catatan keuangan dengan membagikan buku catatan kas harian, buku stok (inventory), dan buku catatan penjualan produk.” katanya.

Baca Juga  Kolaborasi PT Cargill Dan Pemkab Gresik, Eleminir Kasus Stunting di 6 Desa

Mereka tampak antusias dengan adanya kegiatan tersebut. Kegiatan ini tidak berhenti disini, namun terus berlanjut dengan pelatihan lanjutan yaitu tentang perencanaan keuangan usaha dan keluarga. Berdasarkan hasil survey, setiap petani salak belum memiliki dana darurat dan sebagian dari mereka masih bertumpu pada hutang konsumtif.

Adanya kondisi tersebut mendorong Tim Abdimas untuk memberikan edukasi pentingnya memiliki ‘uang dingin’ berupa dana darurat untuk kebutuhan mendadak. Cara mengumpulkan dana darurat tersebut dimulai dari hal yang sederhana yaitu menyisihkan uang minimal lima ribu setiap hari dan dimasukkan dalam kaleng tabungan yang tidak bisa diambil.

Tim Abdimas juga memberikan dompet yang didalamnya dapat dibagi menjadi kantong-kantong sesuai kategori pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya penganggaran keuangan.

Baca Juga  Industri Mengajar, Cargill Beri Pelatihan Soft Skill Kepada Siswa SMK Yasmu

Tim pelaksana kegiatan Abdimas ini berasal dari Universitas Trunojoyo Madura yang diketuai oleh Elfira Maya Adiba, S.EI., M.SEI. (dosen Program Studi Ekonomi Syariah), Faizal Amir, S.E., M.Si. (Dosen Program Studi Ekonomi Syariah), dan Yuliana Windi Sari, S.Sos., M.Sos. (dosen program studi Sosiologi).

Agenda pemberdayaan masyarakat ini terlaksana dengan dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun pendanaan 2025. Kemendiktisaintek dengan slogannya “Kampus Berdampak’ terus berkomitmen untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat luas, sehingga ilmu pengetahuan dan inovasi bisa langsung diaplikasikan kepada masyarakat sekitar. (sat)