Universitas Negeri Malang Kukuhkan 4 Guru Besar
JATIMPEDIA, Malang – Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengukuhkan empat guru besar atau profesor. Pengukuhan ini digelar pada Kamis 14 November 2024 di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) A19 lantai 9.
Empat guru besar yang dikukuhkan ini adalah Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, Prof. Martutik, Prof. Habiddin, dan Prof. I Nyoman Ruja, S.U. Mereka menawarkan perspektif baru untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui riset inovatif.
Rektor UM, Prof. Hariyono mengatakan, pada tahun ini UM telah menambah 16 guru besar. Ada usulan bahwa pengukuhan guru besar dilakukan secara bersamaan dalam rangka efisiensi, namun hal ini tidak dilakukan.
“Karena kita tetap ingin menjaga kaidah akademiknya, sehingga prosesi ini hanya sekedar pengukuhan, namun kita juga meminta para guru besar yang dikukukuhkan bisa mempertanggungjawabkan gelar ini. Namun jumlah guru besar yang ada akan kita tuntut terus bertambah lebih banyak lagi,” kata Prof. Hariyono dalam sambutannya.
Pada acara pengukuhan ini, Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T. yang diangkat sebagai Guru Besar Bidang Interaksi Manusia-Mesin Fakultas Teknik. Dalam pidatonya Prof. Siti akan menyampaikan karya ilmiah yang berjudul Interaksi Manusia-Mesin: Adopsi Perilaku Eksplorasi Belajar Manusia pada Mesin melalui Genetic Network Programming dan Reinforcement Learning.
Penelitian ini mengedepankan penerapan Genetic Network Programming (GNP) dan Reinforcement Learning (RL) untuk menciptakan mesin yang dapat belajar dan menyesuaikan diri, yang berpotensi besar mendukung tujuan SDGs dalam aspek inovasi dan infrastruktur.
Sementara itu, Prof. Dr. Martutik, M.Pd., Guru Besar Bidang Analisis Wacana dan Pembelajarannya Fakultas Sastra, menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kajian Wacana. Beliau mengemukakan bahwa pembelajaran bahasa tidak cukup hanya mengajarkan struktur bahasa, tetapi juga pemahaman konteks sosial dan budaya yang relevan.
Pada bidang pendidikan kimia, Prof. Habiddin, S.Pd., M.Pd., M.Si., Ph.D., diangkat sebagai Guru Besar dalam Asesmen Pembelajaran Kimia Fakultas MIPA. Dalam pidatonya, Prof Habiddin akan menyampaikan karya ilmiah berjudul Visualisation in Chemistry: Tools for Chemistry Teaching and Assessment. Prof. Habiddin menyoroti pentingnya visualisasi dalam memahami konsep-konsep kimia yang abstrak.
Terakhir, Prof. Dr. I Nyoman Ruja, S.U., Guru Besar dalam bidang Sosiologi Pedesaan Berkelanjutan, menyampaikan pidato berjudul Peluang dan Tantangan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem: Perspektif Sosiologi Pedesaan. Dalam penelitian ini, Prof. Nyoman membahas strategi-strategi untuk mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan, yang seringkali kurang mendapatkan perhatian dalam kebijakan pembangunan.
Prof. Hariyono menambahkan, pengukuhan empat guru besar ini menandakan komitmen UM untuk berperan aktif dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan global.
“Melalui riset dan pengajaran, keempat guru besar ini diharapkan mampu berkontribusi lebih jauh dalam mewujudkan masyarakat yang berdaya saing, berwawasan luas, dan berkelanjutan,” tandasnya. (sat)