Bisnis

TTL Resmi Terapkan Terminal Booking System, Dorong Efisiensi Logistik Pelabuhan

JATIMPEDIA, Surabaya – Sebagai bagian dari implementasi Rencana Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) 2025–2026, khususnya pada output Digitalisasi Kawasan Logistik Nasional, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) mulai 11 Juni 2025. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional terminal melalui pengaturan waktu kedatangan truk berdasarkan kapasitas layanan yang tersedia.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Perak, Agustinus Maun, menyatakan bahwa penerapan TBS di TTL merupakan langkah awal menuju sistem serupa di seluruh terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Perak.

“Kami menargetkan penerapan penuh TBS di seluruh Pelabuhan Tanjung Perak pada awal November 2025,” ujarnya.

“Saya mengapresiasi kontribusi, kolaborasi, dan dukungan dari para operator terminal, pelaku usaha truk, serta asosiasi jasa transportasi yang telah memungkinkan implementasi sistem ini,” tambahnya.

Baca Juga  Satgaspam TNI AL Pastikan Keamanan Calon Jamaah Haji 2024

TBS merupakan sistem aplikasi digital yang memungkinkan pengguna jasa menjadwalkan kedatangan truk ke terminal dalam slot waktu tertentu (time slot). Setiap hari, TTL menyediakan enam slot waktu masing-masing berdurasi empat jam untuk kegiatan receiving dan delivery peti kemas. Sistem ini mempertimbangkan kapasitas layanan terminal guna mencegah penumpukan dan antrean, serta mengoptimalkan waktu operasional yang cenderung lengang.

Data sebelumnya menunjukkan adanya konsentrasi kedatangan truk pada jam-jam tertentu yang menyebabkan antrean panjang, sementara pada jam lain justru terjadi kekosongan aktivitas. Dengan TBS, distribusi kedatangan truk menjadi lebih merata dan terencana, sejalan dengan kapasitas terminal.

Tahap Soft Launching TBS dimulai pada 11 Juni 2025, di mana pengguna jasa dapat memilih slot waktu saat melakukan pemesanan Job Order untuk kegiatan receiving maupun delivery.

Baca Juga  Ini Program Pemkot Surabaya untu Penguatan Kualitas Pendidikan PAUD Holistik Integratif 2024

Beberapa manfaat utama dari penerapan TBS antara lain:

  • Pemerataan jadwal kedatangan truk dan pengurangan kepadatan,

  • Optimalisasi kapasitas serta produktivitas terminal,

  • Efisiensi waktu dan biaya operasional (TRT/Truck Round Time),

  • Pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi polusi akibat kemacetan,

  • Peningkatan kualitas layanan receiving dan delivery, termasuk layanan dual move.

Upaya ini turut disambut baik oleh Klub Logindo Jatim, yang menilai langkah TTL dapat mengurangi kemacetan di sekitar pelabuhan, terutama karena tingginya aktivitas pengambilan dan pengembalian kontainer kosong ke depo-depo di kawasan tersebut, khususnya pada jam kerja kantor.

“Kami memahami bahwa tujuan besar reformasi logistik ini adalah untuk menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya logistik. Namun, jika aspek teknis tidak dikelola dengan cermat, ada potensi munculnya biaya tambahan dan penurunan efisiensi,” jelas Christin Adni, Ketua DPD Jatim Klub Logindo.

Baca Juga  Pelindo TPK Ternate Edukasi Buruh TKBM Peduli K3

Meski demikian, Christin menyatakan pihaknya tetap optimistis.

“Kami percaya bahwa perubahan ini adalah langkah ke arah yang lebih baik. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, kita bisa menciptakan dampak positif besar bagi dunia logistik, khususnya di Jawa Timur.”

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa TBS merupakan bagian dari inisiatif digital TTL untuk meningkatkan kualitas layanan dan performa operasional.

“Melalui TBS, kami dapat mengelola arus truk secara lebih terencana dan terukur. Ini memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan menjadi solusi digital untuk layanan terminal yang lebih efektif dan efisien,” tutupnya. (eka)