Transaksi Keuangan Digital Triwulan II-2025 Tumbuh 30,16 Persen

JATIMPEDIA, Malang – Bank Indonesia mencatat keuangan berbasis digital terus menunjukkan pertumbuhan signifikan pada triwulan II 2025, seiring meningkatnya preferensi masyarakat terhadap metode pembayaran yang praktis dan efisien.

Sementara nilai transaksi digital pada periode tersebut mencapai Rp11,67 miliar, meningkat 30,51% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Peningkatan paling mencolok terlihat pada transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang tumbuh sebesar 148,50% yoy, didorong oleh lonjakan jumlah pengguna serta adopsi oleh pelaku usaha.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Himawan Kusprianto, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital (EKD) menjadi tren utama dalam sistem pembayaran saat ini.

“Ekonomi digital mengalami akselerasi luar biasa. Nilai transaksi EKD yang semula sebesar Rp8 miliar pada 2020, melonjak menjadi Rp37 miliar di 2024. Ini berarti tumbuh hampir lima kali lipat hanya dalam empat tahun,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga  Bank Jatim Raih 4 Penghargaan Bergengsi Berkat Inovasi dan Layanan Prima

Lebih lanjut, Himawan mengungkapkan bahwa lonjakan penggunaan QRIS tak lepas dari kemudahannya dalam mendukung transaksi, khususnya bagi pelaku UMKM. Sejak pandemi, adopsi QRIS berkembang pesat dan kini menjadi infrastruktur utama pembayaran digital.

“QRIS dipilih oleh hampir 93 persen pelaku UMKM karena kemudahan, keamanan, serta keandalannya. Ini menjadikan QRIS sebagai fondasi digital yang inklusif dan kuat di sektor usaha kecil,” jelasnya.

Hanya dalam Triwulan I 2025 saja, nilai transaksi QRIS sudah mencapai Rp26,05 triliun, atau tumbuh 227,2% secara tahunan. Himawan menekankan bahwa pencapaian ini diraih dalam waktu yang relatif singkat.

“Harus diakui, pandemi Covid memiliki dampak positif. QRIS hanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk tumbuh sebesar ini. Bandingkan dengan transaksi berbasis kartu yang perlu waktu hingga 25 tahun untuk mencapai adopsi luas,” pungkasnya.  (eka)