Tingkatkan Kinerja, Unilever Berencana Lepas Bisnis Es Krim
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam keterbukaan informasi telah mengumumkan rencana strategis untuk melepas unit bisnis es krim senilai Rp 7 triliun. Ini sebuah rencana yang mencerminkan fokus perusahaan pada penguatan lini bisnis inti, optimalisasi kinerja, dan kemampuan meningkatkan dividen dalam jangka pendek.
Perseroan menyatakan akan mendistribusikan hasil bersih dari transaksi tersebut langsung kepada pemegang saham sebagai dividen tunai setelah penyelesaian transaksi.
Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas Edi Chandren dalam risetnya, dikutip Senin (13/1/2025), menilai penjulan unit bisnis es krim sebagai langkah positif.
“Kami menilai rencana transaksi penjualan bisnis es krim ini sebagai hal yang positif bagi UNVR. Di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi perseroan – termasuk di bisnis es krim hingga saat ini – divestasi ini dapat membuat perseroan menjadi lebih fokus dalam menjalankan bisnisnya,” jelas Edi.
Dengan penjualan unit bisnis es krim, Unilever Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk memfokuskan sumber daya pada bisnis inti dengan potensi margin dan pertumbuhan yang lebih baik. Langkah ini juga tepat untuk menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.
Keputusan tersebut juga dipandang sebagai cara untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan. Dengan memperkuat posisi kas, Unilever dapat mengurangi ketergantungan pada utang, memungkinkan pengalokasian modal yang lebih terfokus pada inovasi produk dan ekspansi pasar dalam kategori bisnis utama.
Sementara itu, ekonom keuangan dan praktisi pasar modal Hans Kwee beberapa waktu lalu menyampaikan, langkah yang diambil perseroan dengan menjual unit bisnis es krim sebagai bagian dari strategi untuk kembali merebut pasar akan berpotensi memacu kinerja UNVR ke depan.
Pasalnya, dengan divestasi, perusahaan mendapat dana segar, yang dapat digunakan untuk ekspansi bisnis inti. Jika pun tidak dipakai ekspansi, dana tersebut dipakai untuk membayar deviden, sehingga menguntungkan bagi pemegang saham. Yang pasti, langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan kinerja.
Sementara, ekonom yang juga pengamat pasar modal Dodi Arifianto menyatakan, dengan melepaskan unit bisnis es krim yang memiliki volatilitas pasar tersendiri, diyakini perusahaan dapat lebih memusatkan perhatian pada kategori utama yang lebih relevan dengan strategi pertumbuhan global. Hal ini juga memperbaiki efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan.
Pelepasan bisnis es krim UNVR juga mengurangi eksposur perusahaan terhadap risiko operasional di sektor tersebut. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan memperkuat cadangan kas dan memberikan peluang bagi peningkatan dividen secara konsisten, menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.
Pasar telah memberikan respons beragam terhadap langkah ini, tetapi para pemegang saham utama terlihat tetap optimistis dengan terus menambah kepemilikan mereka di UNVR.(raf)