Tekan Harga Obat, IDI Usul Pangkas Rantai Distribusi
JATIMPEDIA, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohammad Adib Khumaidi menyampaikan, ada strategi jangka pendek yang dapat diterapkan pemerintah dalam waktu dekat, dalam rangka mewujudkan harga obat yang terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Adib, secara jangka pendek yang dapat dilakukan untuk memangkas harga dengan cara memotong rantai distribusi obat. Artinya distribusi dari produsen atau pabrik obat hingga ke tangan user (tenaga kesehatan).
Pasalnya, salah satu masalah utama yang menyebabkan harga obat mahal di Indonesia adalah tata kelola distribusi yang belum baik.
“Jadi supaya dari produsen tidak terlalu panjang rantainya, karena kita tahu dalam proses distribusi ada pabrik besar farmasi, ada distributor, dan ada lain-lain, yang kemudian itu juga memperpanjang rantai ini,” jelas Ketua IDI.
Adib menilai, pemerintah perlu membuat pengaturan terkait rantai distribusi farmasi di Indonesia. Pemerintah harus dapat mendorong penyederhanaan rantai distribusi obat.
“Kita bisa buat dengan menggunakan shortcut ini adalah distribusi pada rantai yang ada, melalui distributor atau melalui pabrik user farmasi, dan yang terkait dengan masalah proses sales dan penjualan,” tuturnya.
IDI memprediksi, penyederhanaan rantai distribusi obat ini dapat memangkas harga obat hingga 40-50% dari harga saat ini.
“Kalau itu bisa kita shortcut, kemudian bisa memotong mungkin sekitar 40 sampai 50% dari harga,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua pekan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mencari solusi menekan tingginya harga obat di Indonesia, yang mencapai hingga lima kali lipat dibandingkan harga obat di negara lain.(raf)