Tahun Ini Maybank Syariah Target Himpun Investasi SRIA Rp 500 Miliar

JATIMPEDIA, Jakarta –  Perbankan syariah semakin memperdalam pasar keuangan dengan instrumen shariah restricted investment account (SRIA). Produk transaksi ini berbasis investasi dengan underlying portofolio pembiayaan.

Maybank Syariah Indonesia bersama Nanobank Syariah merealisasikan fasilitas SRIA dengan akad mudharabah muqayyadah. Ini memungkinkan nasabah untuk menjadi investor dengan batasan penggunaan dana yang akan diinvestasikan. Kedua bank menargetkan transaksi SRIA bisa mencapai Rp 500 miliar.

“Maybank Syariah memfasilitasi sebagai wali amanat dan Nanobank Syariah menjadi investor. Investasinya bisa di beberapa macam bisnis sesuai dengan keinginan atau appetite dari investornya,” kata Sharia Banking Director Maybank Indonesia Romy Buchari di kantornya, Rabu (3/9).

Menurut dia, fasilitas SRIA memberikan keuntungan bagi Nanobank Syariah dan juga memperbesar ekosistem pembiayaan syariah secara keseluruhan. Hal ini karena dapatkan outlet dalam melakukan investasi. Sedangkan Maybank Syariah berperan sebagai market maker untuk membesarkan pasar syariah.

Baca Juga  Akhir Tahun 2024, Bank Jatim Serahkan CSR Ke Dua Pemkab Sekaligus

Dengan demikian, Maybank Syariah dan Nanobank Syariah bersama-sama berpartisipasi dalam suatu pembiayaan dengan pembagian risiko. “Dari sisi capital requirement untuk Maybank dalam memberikan pembiayaan. Namun, kami berbagi risiko karena tanggung renteng bersama-sama,” terang Romy.

Dalam pengelolaan dana SRIA, lanjut dia, tidak dihitung sebagai dana pihak ketiga (DPK) pada Maybank. Melainkan sebagai investasi oleh Nanobank Syariah. Dari perspektif Maybank Syariah, dana SRIA dianggap sebagai pembiayaan yang diterima dengan penggunaan spesifik untuk aktivitas tertentu.

“Kalau DPK kan biasanya jika kita terima dari deposan, dananya bisa dipakai untuk aktivitas bank secara umum. Namun, ini tidak,” jelasnya.

Digital Business and Wholesale Financing Director Nanobank Syariah Soejanto Soetjijo menjelaskan, aset dasar SRIA merupakan portofolio pembiayaan yang dipilih dengan cermat berdasarkan prospek sektor ke depan.

Baca Juga  Bulan K3 Nasional, PLN Kembali Kuatkan Komitmen Budaya Keselamatan

“Aset dasar SRIA adalah portofolio pembiayaan. Mengenai sektor pembiayaannya, tentu kami selalu melihat bagaimana prospek ke depannya sektor-sektor yang ditawarkan oleh Maybank Syariah. Kami juga mempertimbangkan rate appetite kami,” kata Soejanto.

Karena aset dasarnya adalah portofolio pembiayaan, Nanobank Syariah melakukan analisis mendalam dan underwriting secara menyeluruh. Ini merupakan tahap kedua setelah dilakukan oleh Maybank Syariah. Proses ini bertujuan untuk memahami risiko portofolio pembiayaan secara komprehensif.

Dia menegaskan kepercayaannya terhadap kemampuan underwriting Maybank Syariah dalam memilih dan menyeleksi nasabah. Di sisi lain, fasilitas SRIA akan sangat berdampak terhadap sektor riil, mengingat transaksinya memiliki underlying pembiayaan.

“Dengan demikian, ini merupakan satu instrumen yang sangat terjaga kualitasnya. Karena ada dua institusi yang melakukan analisis terhadap kapabilitas dari nasabahnya,” ucap Soejanto.

Baca Juga  TJSL Petrokimia Gresik Raih Apresiasi dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin

Produk SRIA menawarkan alternatif investasi syariah yang mendorong transparansi dan pembagian risiko antara bank dan nasabah investor. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) telah memberikan ruang bagi perbankan syariah untuk mengimplementasikan produk penghimpunan . (cin)