Tag: #heritage surabaya

  • Pembangunan Wisata Kota Lama Ditargetkan Rampung Juni

    Pembangunan Wisata Kota Lama Ditargetkan Rampung Juni

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya bakal segera merampungkan pembangunan Wisata Kota Lama. Targetnya, wisata ini akan segera tuntas pembangunannya dan mulai dibuka pada Juni mendatang.

    Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah raga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah mengaku, pemkot serius untuk menghidupkan geliat wisata di Surabaya.

    Salah satunya ialah dengan menggali potensi-potensi wisata seperti menghidupkan kembali suasana Surabaya Kota Lama.

    Proyek wisata ini menurut Hidayat akan segera rampung. Dia memperkirakan, pada bulan Juni nanti, objek wisata baru ini akan bisa dibuka.

    Saat ini, menurut dia, progres pembangunannya masih fokus untuk penyelesaian infrastruktur kawasan wisata tersebut.

    “Pembangunannya inikan melibatkan dinas lain. Saat ini kalau capaiannya sekitar 60 persen lebih lah pembangunannya,” kata Hidayat.

    Hidayat menjelaskan, salah satu progres pembangunan yang saat ini sedang jadi fokus pemerintah untuk segera rampung adalah saluran utilitas kabel.

    Menurut dia, penyelesaian masalah kabel ini juga melibatkan pihak luar dari pemerintah. Sebut saja seperti kabel milik Telkom dan PLN.

    “Paling banyak memang dipengerjaan infrastruktur ya,” ucap dia.

    Hidayat menambahkan, selain memamerkan pesona kota lama seperti De Javasche Bank, Telkom Garuda, Jembatan Merah dan Penjara Kalisosok.

    Pemkot nantinya juga akan menyiapkan taman-taman dia area wisata kota lama itu. Hal ini tentu diharapkan dapat menarik minat para wisatawan untuk melancong ke Surabaya.

    Nantinya, dinas menurut dia juga akan mempersiapkan pola arus lalu lintas khusus untuk wisata kota lama ini. Termasuk penyediaan tempat parkir dan pedestrian sebagai sarana penunjang wisata tersebut.

    “Kita doakan semoga segera bisa selesai ya. Nanti sekitar bulan Juni (pembukaan) kalau sudah siap semuanya. Karena memang kebanyakan yang pengerjaannya kan infrastruktur soalnya,” pungkasnya. (cin)

  • Pemkot Gelar Rally Fondo Untuk Kenalkan Wisata Heritage

    Pemkot Gelar Rally Fondo Untuk Kenalkan Wisata Heritage

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Kniel dan RTC menggelar Rally Fondo, Minggu (27/11/2022). Event balap sepeda itu start dari Balai Kota Surabaya dan mengelilingi sejumlah bangunan heritage hingga finish kembali di Balai Kota Surabaya.

    Dalam event ini, panitia juga melibatkan sejumlah UMKM Surabaya, baik dari kuliner, fashion dan handycraf. Sejak pagi, mereka terlihat menata barang-barangnya sembari melayani para pembeli.

    Pada kesempatan itu, Staf Ahli Wali Kota Surabaya, Afghani Wardana, yang menggantikan Wali Kota Eri Cahyadi karena berhalangan mengaku event ini sangat luar biasa. Pasalnya, selain pesertanya sekitar 300 dari luar Surabaya dan luar Jawa Timur, event ini juga melibatkan UMKM Surabaya.

    “Jadi, ini menjadi ajang untuk menumbuhkan kembali semangat berolahraga sekaligus mendorong UMKM Surabaya untuk terus bergerak, sehingga perekonomian Surabaya ikut bergerak,” kata Afghani dalam sambutannya mewakili Wali Kota Eri.

    Ia juga menegaskan bahwa Wali Kota Surabaya bersama jajaran Pemkot Surabaya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Bahkan, ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus digelar di Kota Pahlawan. “Tapi jangan sampai lupa, teman-teman UMKM ini juga difasilitasi dalam setiap acara tersebut, sehingga perekonomian Surabaya bisa kembali tumbuh dan terus merangkak naik,” tegasnya.

    Selain itu, ia juga berharap para peserta yang berasal dari luar Surabaya dan luar Jawa Timur bisa mengetahui tempat-tempat heritage di Kota Pahlawan, bisa mengingat Surabaya sebagai kota yang maju dan bisa menyejahterakan warganya.

    “Dan yang paling penting juga bagaimana kita bersama-sama bergotong-royong untuk membangun Surabaya lebih baik lagi ke depannya agar warga lebih sejahtera melalui event-event olahraga semacam ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Founder RTC Andre Julius Lamahayu yang memotori event tersebut meminta kepada seluruh peserta untuk tetap berhati-hati di jalan dan harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Bahkan, ia juga meminta untuk saling menjaga temannya selama berada di perjalanan.

    “Mari kita jadikan acara ini untuk bersenang-senang, bukan untuk berlomba semata,” tegasnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa dalam event ini ada tiga kelas, ada kelas 100 KM, kelas 50 KM, dan kelas VIP 27 KM. Adapun rute yang 100 KM, start dari Balai Kota Surabaya-Gubeng Pojok-Jalan Pemuda-Jalan Panglima Sudirman-Urip Sumoharjo-Jalan Raya Darmo-Ahmad Yani-putar di Bundaran Waru-Frontage Road Ahmad Yani-Jalan Raya Darmo-Jalan Setail-Ciliwung-Adityawarman-Mayjend Sungkono-HR Muhammad-Bunderan Unesa-balik ke HR Muhammad-Indragiri-Jalan Diponegoro-Kedungdoro.

    Lalu berlanjut ke arah bubutan-Indrapura-Perak Barat-Pasar Besar-Peneleh-Genteng Kali-Undaan Kulon-Bunguran-Slompretan-Kembangjepun-Kapasan-Kenjeran-Kedungcowek-Kedungcowek-Kenjeran-Wiratno-Abdullatif-Jalan Raya Pantailama-Jembatan Suroboyo-Sukolilo Larangan-Kenjeran-Merr- Bunderan ITS-Raya Kertajaya Indah-Ir Soekarno-Kenjeran-Kapasari-Kusuma Bangsa-Stasiun Gubeng-Jalan Pemuda-Simpang Dukuh-Gubernur Suryo-Panglima Sudirman-Basuki Rahmat (via Karapansapi)-Gubernur Suryo-Yossudarso-Ketabangkali-Wuni-Wali Kota Mustajab-Finish Balai kota.

    Kemudian rute kelas 50 km, start Balai Kota Surabaya-Gubeng Pojok-Pemuda-Panglima Sudirman- Embong Malang-Blauran-Bubutan-Indrapura-Perak Barat-Perak Timur-Rajawali-Veteran-Pasar Besar-Peneleh-Gemblongan-Gentengkali-Undaankulon-Bunguran-Waspada-Coklat-Slompretan-Gula-Coklat-Kembangjepun-Kapasan-Kenjeran-Wiratno-Abdullatif-Raya Pantai Lama-Jembatan Suroboyo-Sukolilo Larangan-Kenjeran-Merr-Jalan Raya Kertajaya Indah-Bunderan Its-Jalan Raya Kerta Jaya-Manyar Kertoarjo-Sulawesi-Raya Gubeng-Sumatera-Pemuda-Yossudarso-Ketabang Kali-Jembatan Mustajab-Simpang Dukuh-Gubernur Suryo-Yossudarso-Balai Kota Surabaya.

    Selanjutnya, kelas VVIP 27 km yaitu, start Balai Kota Surabaya-Gubeng Pojok-Pemuda-Panglima Sudirman-Baruki Rahmat-Embong Malang-Blauran-Bubutan-Indrapura-Rajawali-Veteran-Pasar Besar-Peneleh-Gemblongan-Genteng Kali-Undaan Kulon-Bunguran-Waspada-Coklat-Slompretan-Gula-Coklat-Kembang Jepun-Dukuh-Kh Mas Mansyur-Bundaran Taman Ampel-Sultan Iskandar Muda-Sidorame-Sidotopolor-Simokerto-Kapasari-Kusumabangsa-Stasiungubeng-Pemuda-Yossudarso-Ketabang Kali-Jembatan Mustajab-Simpang Dukuh-Gubernur Suryo-Yossudarso-Balai Kota Surabaya.

    “Selama rute, ada sejumlah cek point yang harus dilakukan oleh para peserta. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan event ini sukses. Terimakasih Pak Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (sat)

  • Mahasiswa Bule Tertarik dengan Batik Perajin Surabaya

    Mahasiswa Bule Tertarik dengan Batik Perajin Surabaya

    Surabaya, JP – Program padat karya yang digagas oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi benar-benar mengangkat perekonomian warga Kota Surabaya. Pasalnya, sudah banyak warga yang mendapatkan penghasilan dari program padat karya itu. Bahkan, sejumlah rumah padat karya seperti kerajinan batik Surabaya sudah mulai dilirik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Mereka mulai mengunjungi dan bahkan belajar membatik di rumah padat karya itu.

     

    Salah satu padat karya yang sudah dikunjungi dan dijadikan tempat belajar adalah Kampung Batik Tin Gundih di Jalan Sumber Mulyo IV, Kelurahan Gundih, Bubutan, Surabaya. Kampung Batik Tin yang diresmikan Wali Kota Eri pada Jumat (24/6/2022) itu, menjadi tempat belajar batik bagi mahasiswa asing. Mereka belajar di kampung tersebut pada 8 November 2022.

     

    “Saat itu ada 15 mahasiswa asing yang belajar di tempat kami. Mereka berasal dari Bangladesh, Pakistan, Myanmar, Thailand, Filipina, Singapura, dan juga Malaysia. Mereka sangat enjoy di tempat kami mulai dari siang hingga malam,” kata Koordinator Perajin yang sekaligus Ketua RW 4 Siswojo, Kamis (17/11/2022).

     

    Kala itu, mereka belajar membatik dan merasakan sensasi membatik, terutama Batik Tin yang merupakan ciri khas kampung tersebut. Di sela-sela membatik, mereka juga mengapresiasi dan berharap supaya Batik Tin itu bisa terus berkembang hingga ke mancanegara.

     

    “Alhamdulillah mereka mengganti kain dan pewarna kami, dan alhamdulillah itu menjadi pemasukan tersendiri bagi para perajin,” katanya.

     

    Siswojo juga menegaskan bahwa sebelum mahasiswa asing itu datang untuk belajar, sebenarnya sudah ada mahasiswa nusantara dari berbagai daerah di Indonesia yang datang terlebih dahulu ke kampung tersebut. Mereka berasal dari Maluku, Irian Barat, NTT, NTB, dan juga Kalimantan.

     

    “Kalau yang dari mahasiswa nusantara ada 20 mahasiswa. Mereka belajar membatik juga. Jadi, di tempat kami sudah sering jadi jujukan belajar membatik. Terimakasih banyak Pak Eri dan jajaran pemkot yang telah memperhatikan kami dan membantu kami untuk terus berkembang,” katanya.

     

    Camat Bubutan Ferdhie Ardiansyah mengaku bangga karena Kampung Batik Tin kini sudah dikenal warga dari luar negeri. Makanya, ia pun berharap para mahasiswa yang telah belajar di kampung tersebut bisa menyebarkan informasi itu kepada saudara atau teman-temannya di negaranya, sehingga mereka ikut tergerak untuk datang ke Surabaya, terutama ke Kampung Batik Tin di Bubutan.

     

    “Yang paling penting, di tempat padat karya itu bisa menyerap pekerja, karena sekarang ini sudah ada 25 warga yang terlibat dalam produksi pembuatan Batik Tin Gundih. Mereka terdiri dari 16 MBR dan 9 warga non-MBR,” katanya.

     

    Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya para perajin ini telah mendapatkan sejumlah pelatihan keterampilan membatik dari Kelurahan Gundih. Bahkan, kini mereka juga mendapatkan pendampingan dari sejumlah kampus di Surabaya. “Alhamdulillah sekarang sudah banyak pesanan mereka, dan tentunya itu bisa mengangkat perekonomian mereka,” ujarnya.

     

    Selain padat karya di Kecamatan Bubutan, ternyata padat karya yang ada di Kecamatan Genteng juga sudah dikunjungi wisatawan mancanegara. Setidaknya sudah ada dua wisatawan mancanegara dari Austria yang mengunjungi padat karya di Kampung Ketandan Kelurahan Genteng pada 21 Oktober 2022 lalu.

     

    “Jadi, di Joglo di Ketandan itu kami bentuk padat karya membatik yang baru dibentuk sekitar Agustus lalu. Nah, ketika wisatawan mancanegara itu berkunjung ke Kampung Ketandan, mereka juga tertarik dengan batik kami dan akhirnya membeli batik khas Ketandan itu,” kata Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi.

     

    Sebenarnya, di Genteng sudah ada beberapa padat karya yang bentuk pihak kelurahan dan kecamatan, yaitu di Kampung Ketandan dan di Peneleh. Di dua tempat tersebut, masing-masing ada 10 MBR yang menjadi perajin batik. Kini, mereka juga sudah banjir orderan.

     

    “Nah, dalam waktu dekat ini, infonya ada rombongan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Peneleh, sehingga kami akan pasarkan juga batik milik kami. Melalui cara ini, tentu ini akan sangat membantu warga untuk membangkitkan perekonomiannya,” pungkasnya. (sat)