Tag: #DeflasiMalang

  • Deflasi Kota Malang Bertahan Karena Harga Bahan Pokok Stabil

    Deflasi Kota Malang Bertahan Karena Harga Bahan Pokok Stabil

    JATIMPEDIA, Malang – Kota Malang kembali mengalami deflasi pada Februari 2025, dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,69% (mtm), lebih dalam dibanding Januari yang tercatat minus 0,60% (mtm). Secara tahunan, deflasi mencapai 0,22% (yoy), berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).

    Deflasi Malang ini terutama dipengaruhi oleh penurunan tarif listrik, yang memberikan andil -0,79% (mtm), seiring kebijakan diskon 50% dari PT PLN (Persero) untuk pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA hingga 2.200 VA sejak Januari 2025. Selain itu, harga bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan kacang panjang juga turun akibat pasokan melimpah dari panen hortikultura.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, menegaskan bahwa stabilitas harga di Kota Malang tetap menjadi prioritas utama.

    “Sinergi antara pemerintah daerah, BI, dan mitra strategis akan terus diperkuat untuk menjaga inflasi dalam rentang yang terkendali,” ujarnya.

    Namun, deflasi tertahan oleh inflasi pada sejumlah komoditas, seperti emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras, dan wortel. Kenaikan harga LPG 3 kg mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sementara harga BBM non-subsidi naik sejak 1 Januari 2025.

    Untuk menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang terus menggelar sidak pasar, operasi pasar murah, serta pemantauan stok pangan dan gas LPG. Pemerintah dan BI juga memperkuat sinergi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, serta Komunikasi efektif) agar inflasi tetap dalam rentang sasaran 2,5 ± 1% (yoy).(cin)

  • Diskon Tarif Listrik Penyebab Deflasi Kota Malang

    Diskon Tarif Listrik Penyebab Deflasi Kota Malang

    JATIMPEDIA, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang masih mencatatkan angka deflasi month to month atau bulanan pada bulan Februari 2025 sebesar -0,69 persen. Angka deflasi bulanan Kota Malang ini lebih dalam dibandingkan angka deflasi bulanan provinsi Jawa Timur sebesar -0,59 persen dan deflasi nasional sebesar -0,48 persen. Keputusan pemerintah untuk memberikan diskon tarif listrik selama Januari dan Februari sebesar 50 persen memiliki andil besar terhadap deflasi.

    Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan bahwa berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,70 persen terhadap deflasi umum.
    “Komoditas utama penyumbang deflasi adalah tarif listrik,” kata Umar, Senin (3/3/2025).
    Selain tarif listrik, sejumlah komoditas lain penyumbang deflasi adalah penurunan harga bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, kacang panjang, tomat, tarif kendaraan online, dan harga terong.
    “Panen raya produk pertanian hortikultura di akhir bulan Januari menyebabkan melimpahnya komoditas yang berdampak pada harga beberapa komoditas seperti bawang merah menurun pada Februari 2025 dibandingkan Januari 2025,” ujarnya.
    Sementara komoditas penyumbang inflasi adalah emas perhiasan yang paling dominan dalam menentukan inflasi bulanan dan tahunan pada Februari 2025.
    “Kenaikan harga emas dunia mendorong terjadinya inflasi pada komoditas emas perhiasan. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh melemahnya dolar dan turunnya imbal hasil,” katanya.
    BPS Kota Malang juga mencatatkan angka deflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar -0,22 persen, dan inflasi tahun kalender (year to date) sebesar -1,28 persen.
    “Deflasi tahun kalender Kota Malang pada bulan Februari 2025 sebesar 1,28 persen. Deflasi ini dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil sebesar 1,83 persen terhadap deflasi umum, terutama oleh komoditas tarif listrik, bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras,” imbuh Umar.
    Sementara year on year, deflasi pada bulan Februari 2025 dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
    “Komoditas penyumbang deflasi yaitu tarif listrik,” tandasnya. (sat)
  • Dipicu Diskon Listrik, Kota Malang Alami Deflasi -0,6 Persen

    Dipicu Diskon Listrik, Kota Malang Alami Deflasi -0,6 Persen

    JATIMPEDIA, Malang  – Memasuki tahun 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatatkan angka deflasi Kota Malang selama Januari bulanan atau month to month sebesar -0,6 persen. Deflasi ini dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil 1,14 persen terhadap deflasi umum, terutama tarif listrik, bawang merah, tomat, telur ayam ras dan kacang polong.

    Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, angka deflasi Kota Malang lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur yang tercatat -0,54, sedangkan secara nasional mengalami deflasi -0,76 persen.
    “Berdasarkan data inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy), angka inflasi Kota Malang tercatat sebesar 0,98 persen, dan inflasi tahun kalender -0,6 persen,” kata Umar dalam berita resmi statistik, Senin (3/2/2025).
    Umar mengungkapkan 10 komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi bulanan, yakni penurunan tarif listrik, bawang merah, tomat, telur ayam ras, kacang panjang, ketimun, buncis, salak, selada, dan alpukat.
    “Sementara kenaikan harga sejumlah komoditas berpengaruh terhadap inflasi, diantaranya harga cabai rawit, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, bensin, minyak goreng, wortel, jeruk, kontrak rumah, dam bayam,” ungkapnya.
    Menurutnya, deflasi bulanan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga didorong oleh penurunan harga tarif listrik yang terjadi mulai Januari 2025.
    “Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik pada pelanggan rumah tangga,” tutur Umar.
    Sementara secara yoy, inflasi pada bulan Januari 2025 dipicu oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Komoditas penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan, telur ayam ras, dan minyak goreng.
    “Kenaikan harga emas dunia mendorong terjadi inflasi pada komoditas emas perhiasan. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh melemahnya dolar dan turunnya imbal hasil. Pada Januari 2025, harga beli emas antam di Indonesia juga mengalami kenaikan bahkan menjadi yang tertinggi,” ucapnya. (sat)