Tag: #bandara kediri

  • Dua Akses Tol Disiapkan ke Bandara Dhoho Kediri

    Dua Akses Tol Disiapkan ke Bandara Dhoho Kediri

    JATIMPEDIA, Surabaya – Bandara Dhoho Kediri telah diresmikan Jumat (18/10) lalu. Peresmian tersebut sekaligus ground breaking akses jalan tol di Kediri.

    Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono mengatakan proyek Jalan Tol Kediri – Tulungagung ditargetkan selesai tahun 2025.

    Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung, diawali dengan dimulainya ground breaking akses jalan tol yang berada di area Bandara Dhoho Kediri.

    “Yakni gerbang tol yang lokasinya di dekat Bandara Dhoho Kediri,” kata Nyono kepada Radar Surabaya, Rabu (13/11).

    Lebih lanjut Nyono mengatakan dengan adanya Tol Kediri – Tulungagung, juga akan menghemat waktu perjalanan para pengendara.

    Selain itu juga mampu meningkatkan ekonomi bagi masyarakat daerah. “Insyaallah selesai akhir tahun 2025,” katanya.

    Selain itu saat ini, lanjut Nyono, juga sedang dilakukan pembangunan tol Nganjuk – Kediri.

    Nyono mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait.

    “Kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Bahkan termasuk dengan pelebaran jalan sebagai akses menuju bandara,” jelasnya.

    Nyono menambahkan saat ini jalan tol Nganjuk – Kediri masih tahap pembebasan lahan. Jalan tol Nganjuk – Kediri ini rencananya sepanjang 22 kilometer (km) dengan dua simpang susun.

    Nantinya dua simpang susun ini ada di wilayah Papar dan wilayah Banyakan, Kediri. (sat)

  • Penerbangan Perdana Citilink Landing di Bandara Dhoho Kediri

    Penerbangan Perdana Citilink Landing di Bandara Dhoho Kediri

    JATIMPEDIA, Kediri – Sebanyak 178 penumpang pesawat komersil milik Citilink dengan kode penerbangan QG 752 yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta melakukan pendaratan perdana di Bandara Dhoho Kediri,  Jumat.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pesawat tersebut sudah mendarat dengan baik dan segera kembali ke Jakarta. Untuk saat ini memang masih penerbangan perdana, namun setelah Lebaran 2024 akan dibuka dua kali penerbangan setiap hari Selasa dan Sabtu.

    “Nanti setelah Lebaran akan dibuka setiap Selasa dan Sabtu. Tentu harapannya bisa reguler setiap hari dan maskapai lainnya jangan menyesal kalau tidak buka rute di Kediri,” katanya saat ditemui di Bandara Dhoho Kediri, Jumat.

    Pihaknya juga berharap dengan sudah resminya beroperasi bandara ini bisa berdampak positif pada pertumbuhan ekonom di Kabupaten Kediri serta kota-kota di sekitarnya.

    “Tentunya harapannya sangat sederhana. Kalau sudah beroperasi, pertumbuhan ekonomi akan mengikuti pertumbuhan bandaranya,” kata dia.

    Ia juga menambahkan, untuk moda transportasi darat di bandara tersebut saat ini sudah ada bus dari PO Harapan Jaya dan Damri. Selain itu, masih ada beberapa pihak yang ingin masuk ikut beroperasi bandara ini.

    Pihaknya juga terus mengembangkan infrastruktur guna mendukung perkembangan ekonomi di sekitar bandara, yakni dengan penyelesaian jembatan penghubung. Selain itu, dalam waktu dekat juga segera dibangun jalan tol oleh perusahaan, serta perbaikan jalan nontol.

    Pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung itu yang memiliki total panjang 44,17 kilometer dibangun oleh PT. Gudang Garam Tbk melalui PT. Surya Sapta Agung Tol. Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsoliciated).

    Sementara itu, salah seorang penumpang, Atmalia mengaku penerbangan perdana ini cukup bagus. Ia menilai bandara ini juga bagus, dengan kualitas standar bandara internasional seperti di Jakarta.

    Ia menilai lebih efektif ketimbang harus turun di Bandara Juanda, Surabaya, sebab harus menempuh perjalanan lebih panjang dari Surabaya ke Tulungagung. Dengan turun di Bandara Dhoho Kediri, dirinya bisa lebih menghemat waktu.

    “Pendaratan halus, awak kabin ramah, tepat waktu juga. Saya turun di Bandara Dhoho ini karena menghemat waktu, bisa cepat berkumpul dengan keluarga,” kata Atmalia yang hendak pulang kampung ke Tulungagung ini.

    Atmalia mengaku membeli tiket seharga Rp1,4 juta untuk penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Dhoho Kediri. Harga tiket itu dinilainya normal, sebab saat ini juga sudah masa mudik Lebaran.

    Sementara itu, tradisi water salute menyambut pendaratan pertama di Bandara Dhoho Kediri ini. Water salute merupakan tradisi penyambutan pesawat yang mendarat untuk pertama kalinya di sebuah bandara baru, atau penghormatan untuk mereka yang hendak melakukan penerbangan terakhir.

    Selain water salute, kedatangan penumpang pertama ini disambut diberi kalungan bunga oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi bersama sejumlah pihak-pihak terkait. (cin)

  • Ditarget Beroperasi 2023, Bandara Kediri Akan Layani Penerbangan Umrah Haji

    Ditarget Beroperasi 2023, Bandara Kediri Akan Layani Penerbangan Umrah Haji

    Kediri, JP – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Kediri dengan anak usaha PT Gudang Garam Tbk yakni PT Surya Dhoho Investama, Rabu (7/9). PT Surya Dhoho Investama ditetapkan sebagai badan usaha pelaksana KPBU tersebut.

    Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta berharap proyek KPBU bandara tersebut akan berjalan dengan baik sesuai rencana. “Diharapkan bandara Kediri akan mulai beroperasi pada Oktober 2023,” kata Istata dalam konferensi video, Rabu (7/9).

    Istata menjelaskan, nantinya dalam pengoperasian bandara tersebut tidak dilakukan sendiri. Dia menuturkan pengoperasian Bandara Kediri akan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero).

    Istata optimistis bandara tersebut akan memberikan dampak positif. Khususnya dampak positif pada wilayah selatan Jawa Timur seperti Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, hingga Banyuwangi.

    “Bandara ini akan memberikan kontribusi aktivitas perekonomian masyarakat Jawa Timur pada umumnya,” ucap Istata.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, bandara ini merupakan yang pertama kali dibangun oleh swasta, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Mengutip keterangan hingga Juni 2022 lalu progres pembangunan Internasional Dhoho Kediri ini mencapai 50%, di mana untuk progres pekerjaan tanah sudah 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35% dan sisi darat 3,06%.

    Adapun Bandara yang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 6 triliun ini memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi ini diproyeksikan berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.

    Nantinya Bandara Kediri ini akan memiliki panjang lintasan mencapai 3.000 meter, memenuhi sebagai landasan untuk pesawat dengan muatan yang besar. Karenanya, bisa digunakan sebagai keberangkatan jamaah haji dan umrah.

    Budi Karya juga menjelaskan Kerjasama Operasi (KSO) dari bandara yang dibangun Gudang Garam ini bersama Angkasa Pura I dengan nilai Rp 6,6 triliun.

    Lintasan Bandara Kediri ini disebut sesuai untuk landasan pesawat dengan muatan besar. Termasuk, pesawat khusus angkutan haji/ umrah.

    Dengan begitu, penerbangan haji dan umrah tidak lagi perlu dari Kediri dan sekitarnya tidak lagi perlu harus jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta.

    “Jadi nanti haji di sekitar Kediri itu akan dengan mudah ke Tanah Suci atau pun umrah melalui Bandara Kediri. Ini dari Garuda dari Batik juga sudah melirik, ‘boleh gak saya ke sana’ boleh,” kata Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri menyatakan, pembangunan Bandara Kediri ini ditargetkan bisa segera rampung. Karena itu proyek ini masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 109/2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN). (raf)