Siapkan Mahasiswa Global, Unesa Hadirkan Kelas Internasional
JATIMPEDIA, Surabaya – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuka kelas internasional (International Undergraduate Program/IUP) pada 15 program studi. Langkah ini bertujuan menyiapkan lulusan dengan daya saing global.
Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran (TPTP), Fida Rachmadiarti, menyebut kelas internasional berbeda dari kelas reguler. “Mahasiswanya tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari negara mitra Unesa,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).
Sistem perkuliahan menggunakan bahasa Inggris. “Khusus Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, bahasa pengantarnya adalah Mandarin,” ungkap guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu.
Program ini mencakup berbagai bidang, seperti Manajemen, Akuntansi, Hukum, Psikologi, dan Teknik Elektro. Mahasiswa kelas internasional juga diprioritaskan untuk program pertukaran mahasiswa, summer course, hingga research fellowship.
Selain itu, mereka mendapatkan pengalaman global dengan belajar bersama mahasiswa internasional. “Interaksi ini memberi perspektif lebih luas dan pengalaman multikultural,” katanya.
Materi kuliah berbasis standar internasional dengan metode pengajaran interaktif. “Mahasiswa mendapatkan pembelajaran berbasis tantangan dan kebutuhan dunia kerja,” tambahnya.
Jaringan internasional juga menjadi keunggulan program ini. “Mahasiswa bisa membangun koneksi dengan teman dari berbagai negara untuk pengembangan karier,” jelasnya.
Keuntungan lain adalah pelatihan keterampilan bahasa. “Selain bahasa Inggris, interaksi dengan mahasiswa internasional meningkatkan keterampilan komunikasi lintas budaya,” sebutnya.
Unesa ingin memberikan akses pendidikan berkualitas dengan standar global. “Ini bentuk komitmen kami membangun jaringan akademik internasional,” ungkapnya.
Selain akademik, program ini mendorong pemahaman keberagaman budaya. “Kami ingin menciptakan lingkungan akademik inklusif dan pertukaran pengetahuan lintas bangsa,” tuturnya.
Unesa menargetkan lulusan siap bersaing di dunia kerja global. “Kelas internasional ini bukan sekadar program, tetapi investasi masa depan mahasiswa,” katanya mengakhiri. (ind)
