Serunya Kebersamaan Alumni SMAN 12 Surabaya Angkatan 1993

Gresik, JP – Reuni Alumni SMAN 12 Biologi Satu Angkatan 1993  berlangsung meriah di Hotel Santika Gresik,  Minggu (2/10). Sejumlah  alumni terlihat hadir dengan kompak mengenang masa-masa sekolah 29 tahun silam.

Reuni yang mengangkat tema Seduluran Saklawase ini dirangkaikan dengan kegiatan berbagi cerita saat masih berpakaian putih abu-abu. Tak hanya itu, peserta alumni yang membawa keluarga masing-masing menyempatkan hiburan bagi putra putrinya berenang di kolam yang dekat dengan acara.

Ketua Panitia Reuni SMAN 12 Surabaya, Admira Pratiwi  Desianti mengatakan, dari seluruh peserta yang diundang yang hadir sekitar 75 persenya. Namun dia memaklumi karena kesibukan masing-masing peserta.

“Namun alhamdulillah hari ini kami bertemu dengan saudara saudara kami yang terpisah 29 tahun. Apalagi sebagian sudah ada yang mendahului kami dipangil Sang Pencipta,” kata Admira.

Baca Juga  201 Bocah Ikuti Khitanan Massal Pemkot Surabaya

Foto bersama kekuarga besar Biologi Satu SMAN 12 Surabaya

Dalam sesi cerita kenang masa lalu,masing-masing alumni membagikan cerita lucu saat mereka bersekolah. Seperti yang disampaikan Pramono, pria bertubuh subur ini aluni SMAN 12 Surabaya ini mengenang bagaimana cara bisa mengerjakan ujian dengan cara cari kunci jawaban.

“Kalau Nuri, teman kita yang paling pinter sudah keluar kelas duluan, maka kita yang agak lambat belajar mengikuti ke kamar mandi. Sebab di kamar mandi inilah sudah tertulis jawaban multiple choice hasil pikiran Nuri,” kelakar Pramono yang juga Ketua RW di Kelurahan Tubanan Surabaya ini.

Gara-gara kunci jawaban ini, imbuh Fendi Nasution, rata-rata danem angkatan 1993 khususnya Biologi Satu hampir sama yakni 40,  koma sekian.

Baca Juga  Bersama Cak Nun, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Jatim Ngaji Kebangsaan

“Ini kalau ketahuan polisi bisa dipidanakan karena membocorkan rahasia negara nih,” timpal Sukaryanto,alumni SMAN 12 Surabaya lainnya.

Selama hampir 3 jam, kegiatan seru seruan berkumpul seduluran saklawase ini diisi dengan berbagai cerita. Mulai dari kisah cinta anak SMA, aksi makan tanpa bayar di kantin kelas hingga hukuman massal dari guru karena membuat gaduh.

“Di balik semua itu, satu hal yang kita inginkan dari pertemuan ini. Bahwa kita masih diberi umur panjang untuk memperat silaturahmi dan akan kita jalin erat setelahnya melalui keguliatan dan pertemuan kembali. Semoga kita diberi kesempatan bertemu lagi,” ujar Novan Yulianto. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *