Semester I-2025, Angkutan Barang KAI Tumbuh 1,4 Persen
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia mengangkut 33.315.792 ton barang pada semester I 2025. Angka itu naik 1,4 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan, pertumbuhan ini sekaligus memperkuat kesiapan KAI. Dalam mendukung kebijakan nasional Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang akan diberlakukan penuh mulai 2026.
“Kami terus memperkuat peran sebagai penyedia logistik publik yang dapat diandalkan. Terutama untuk distribusi energi, pangan, dan kebutuhan ritel secara aman dan berkelanjutan,” kata Anne, Kamis (3/7/2025).
Komoditas batu bara mendominasi dengan volume 27,6 juta ton atau 82,9 persen total angkutan. Volume tersebut meningkat lima persen dibanding capaian tahun lalu.
Batu bara diangkut ke pembangkit listrik di Jawa dan Bali untuk menjaga pasokan energi. Kontribusi ini menopang kebutuhan listrik rumah tangga, sekolah, dan pelaku usaha kecil di berbagai daerah.
“Distribusi energi tidak hanya soal logistik, tapi juga tentang keberlanjutan kehidupan,” ujar Anne. Anne menambahkan bahwa batu bara diangkut memberi listrik bagi UMKM dan penerangan rumah.
Angkutan barang hantaran paket dan parcel naik dari 101,6 ribu ton menjadi 118,1 ribu ton. Angkutan pupuk juga tumbuh 21 persen pada semester pertama 2025 dibanding tahun sebelumnya.
Satu rangkaian KA barang di Pulau Jawa mampu menarik hingga 30 gerbong berkapasitas 42 ton. Rel kereta khusus membuat waktu tempuh lebih pasti tanpa terhambat kemacetan jalan raya.
KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang 15 persen pada 2029. Target tersebut mencakup 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton komoditas non batu bara.
Pengembangan Terminal Tarahan II di Sumatera Selatan diproyeksikan menyerap 18 juta ton batu bara. Manfaat ekspansi fasilitas Kertapati diperkirakan menambah tujuh juta ton volume angkutan.
“Kereta api bukan hanya sarana angkut, tapi penggerak kemajuan,” tutup Anne. Proyeksi ini menunjukkan komitmen investasi KAI bersama industri logistik nasional. (raf)