Sedekah Bumi Dusun Betiring, Merawat Budaya Ditengah Era Informatika

JATIMPEDIA, Gresik  – Dusun Betiring, Kecamatan Cerme baru saja merayakan tradisi tahunan Sedekah Bumi dengan meriah. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh warga desa, tetapi juga dihadiri secara langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Kehadirannya menambah semarak acara yang penuh makna budaya dan kebersamaan ini.

Sedekah Bumi di Dusun Betiring merupakan tradisi turun-temurun yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Acara ini dimulai dengan tokoh masyarakat yang menabuh bende pusaka (gong kecil), untuk mengumpulkan masyarakat. Setelah itu, bersama-sama diadakan kirab dengan membawa payung dan bende pusaka. Payung dan bende tersebut dibawa rombongan sambil membaca sholawat nabi dan berakhir ditempat lokasi hajatan.

Selain itu, warga bergotong-royong menyiapkan makanan dan hasil bumi yang kemudian dibagikan kepada seluruh peserta acara, simbol dari rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam acara ini makanan tersebut dirangkai di tandu yang berfungsi sebagai wadah, yang oleh masyarakat disebut ancak . Ancak lantas ditata berjajar pada empat penjuru mata angin dengan pusat berupa panggung acara.

Baca Juga  Distribusi Perolehan Medali Porprov Jatim 2022 Merata di 38 Kota Kabupaten

Menariknya, ancak tidak hanya diisi makanan, buah, dan jajanan saja, melainkan terdapat rengginang lebar yang wajib ada dalamnya. Rengginang tersebut, merupakan perlambang tanduk kerbau yang bagi masyarakat melambangkan kesuburan. Ancak dari masyarakat ini berukuran sangat besar dan untuk membawanya diperlukan 4 orang atau lebih.

Bupati Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada warga Dusun Betiring. Menurutnya, kegiatan ini sarat akan nilai-nilai kebersamaan sekaligus bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.

“Saya sangat mengapresiasi semangat gotong-royong dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh warga Dusun Betiring. Tradisi Sedekah Bumi ini adalah wujud nyata dari rasa syukur kita kepada Allah SWT dan penghargaan kita terhadap alam yang telah memberikan kita banyak kebaikan,” ujarnya.

Baca Juga  Gempa 6.0 SR Terasa di Pesisir Gresik Lamongan Hingga Tuban

Tak hanya itu, Bupati Yani juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi seperti Sedekah Bumi sebagai bagian dari identitas budaya yang harus terus diwariskan kepada generasi muda. Bupati Yani berharap, melalui acara seperti ini, generasi muda dapat memahami dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang ada di daerah mereka.

Tak lupa, Bupati Yani juga mengajak semua hadirin untuk mendoakan saudara-saudara di Pulau Bawean, serta bersama-sama berdoa agar Kabupaten Gresik dijauhkan dari bencana.

Acara Sedekah Bumi Dusun Betiring, sejatinya sudah dilakukan masyarakat Dusun Betiring sejak dahulu. Dua benda pusaka yang di kirab, yakni payung dan bende merupakan peninggalan dari Bupati Gresik pertama yakni KRT Poesponegoro sekitar 1617 masehi atau lebih dari 400 tahun yang lalu.

Baca Juga  Berantas Judi Online, OJK Blokir 4.921 Rekening Bank

Dengan berlangsungnya acara ini, Dusun Betiring seakan menegaskan posisinya sebagai salah satu desa yang menjaga tradisi dan budaya dengan baik. Semoga semangat kebersamaan dan rasa syukur ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Gresik. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *