Satoria Pharma Ekspor 20 Kontainer Infus ke Taiwan dan Kamboja

JATIMPEDIA, Surabaya – Perusahaan farmasi PT. Satoria Aneka Industri atau dikenal dengan Satoria Pharma kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam penyediaan produk infus di Indonesia.

Satoria Pharma baru saja mencatatkan sejarah dengan melakukan ekspor perdana produk infus ke Taiwan dan Kamboja sebanyak 20 kontainer 40 feet di Kawasan Industri Satoria Group Pasuruan pada Selasa (3/12/2024).

Pencapaian ini membuktikan bahwa produk Satoria Pharma telah memenuhi standar ketat FDA Taiwan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kualitas produk telah diakui di pasar global. Keberhasilan ini juga menjadi momentum Satoria Pharma dalam mendukung kemandirian farmasi nasional sekaligus memperluas cakupan globalnya.

Presiden Direktur PT. Satoria Aneka Industri, Alim Satria mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, Satoria Pharma telah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 50% setiap tahunnya. Dengan melayani transaksi aktif sebanyak 2.400 dari 3.200 rumah sakit di Indonesia, didukung oleh tim penjualan yang melakukan lebih dari 7.000 kunjungan per bulan, perusahaan kini menguasai 45% pangsa pasar infus nasional. Kapasitas produksi infus Satoria Pharma mencapai 160 juta produk per tahun, menjadikannya yang terbesar di Indonesia.

Baca Juga  PLN Fasilitasi Usaha Mikro Naik Kelas dengan Sertifikasi Halal

Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait pasokan bahan baku garam farmasi, komponen penting dalam produksi infus dan produk hemodialisis yang tergolong life-saving product. “Meski pemerintah telah menetapkan kebijakan penggunaan bahan baku lokal, ketersediaan masih menjadi kendala. Kolaborasi adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan produk vital bagi masyarakat,” kata Alim Satria melalui keterangannya, Rabu (4/12/2024).

Pihaknya juga menyoroti pentingnya rantai pasok farmasi yang tangguh. Belajar dari pengalaman global saat ini, seperti kekurangan infus di Amerika Serikat dan Taiwan akibat gangguan produksi, yang mengakibatkan pelayanan kesehatan terganggu seperti hal-hal kritis yaitu operasi ditunda, ruang gawat darurat penuh, dan pemberian obat kemoterapi terganggu. Dari pengalaman ini Satoria Pharma menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan sektor ini di Indonesia.

Baca Juga  Bea Cukai dan Satpol PP Gresik Amankan 6,2 Juta Batang Rokok Ilegal Setahun Terakhir

Managing Director PT. Satoria Aneka Industri, Adi Pranoto Alim menambahkan, saat ini perusahaan dalam proses mempersiapkan dua lini produksi tambahan yang secara bertahap akan meningkatkan kapasitas menjadi 320 juta produk per tahun pada 2026 dan 2028, dan hal ini menjadikannya produsen infus terbesar di ASEAN.

“Dengan kapasitas ini tidak hanya mampu memenuhi seluruh permintaan Nasional, tetapi juga dapat melakukan ekspor strategis sehingga perusahaan juga sedang dalam tahap ekspansi internasional, dengan rencana ekspor ke Filipina, Myanmar, Malaysia, Yaman, dan Irak,” terangnya.

Ditambahkannya, Indonesia memiliki peluang besar untuk pengembangan pasar infus, dengan tingkat penggunaan saat ini yang baru mencapai rasio 1:1 terhadap jumlah penduduk. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina (1:3), bahkan dibandingkan China yang telah mencapai rasio 1:8.

Baca Juga  Koperasi Duta Horti Gresik Ekspor 90 Boks Mangga ke Hong Kong

“Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan infus di Indonesia masih sangat besar dan memiliki potensi pertumbuhan signifikan. Sejalan dengan program pemerintah yang menggalakkan pemberdayaan 10.000 puskesmas agar mampu melayani rawat inap,” ungkap Adi.

Selain produk infus, Satoria Pharma melalui anak perusahaannya, PT Satoria Medika Industri, juga tengah mengembangkan berbagai produk medis sekali pakai seperti IV set, IV catheter, jarum suntik, dan vacuum blood tube. Inisiatif ini memperluas kontribusi perusahaan dalam mendukung kebutuhan fasilitas kesehatan di dalam dan luar negeri.

“Dengan semangat dan dedikasi, Satoria Pharma bertekad melanjutkan perannya dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Satoria Pharma percaya langkah-langkah strategis yang diambil akan membawa manfaat luas, mendukung kemajuan sektor kesehatan, serta mengharumkan nama Indonesia di kancah global,” pungkasnya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *