Sambangi Kadin Jatim, Dubes Bangladesh Ingin Perkuat Kerjasama Perdagangan dan Investasi

JATIMPEDIA, Surabaya – Duta Besar Republik Rakyat Bangladesh H.E. Mr. Md Tarikul Islam melakukan kunjungan ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya.

Kunjungan ditujukan untuk memahami lebih dalam tentang prospek bisnis dan perdagangan dengan wilayah Jawa Timur.

Tarikul Islam mengungkapkan bahwa Bangladesh dan Indonesia memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Kadin Jatim, dengan peran pentingnya, memiliki jaringan luas di berbagai sektor dan melibatkan banyak pengusaha.

“Hari ini, kami telah mendiskusikan sejumlah peluang, termasuk di bidang layanan produksi umum yang dapat dikerjakan bersama. Kami juga menekankan perlunya meningkatkan hubungan Business-to-Business (B2B) untuk mengidentifikasi produk unggulan yang bisa dikembangkan bersama. Selain itu, kami berbicara mengenai potensi investasi dan peluang untuk menjalin kerja sama, seperti usaha patungan (joint ventures),” ungkapnya, dalam rilis Kadin Jatim, Sabtu (18/01/2025).

Beberapa produk yang dinilai cukup potensial diantaranya adalah furnitur, produk pabrik, dan barang konsumsi atau consumer goods. Selain itu, terdapat peluang investasi di sektor pertanian (agriculture). Ia mengatakan, banyak pengusaha di Bangladesh yang tertarik untuk memperluas bisnis mereka di Indonesia, khususnya di sektor-sektor seperti Food Processing (pengolahan makanan), terutama Agro Processing (produk hasil pertanian).

Baca Juga  Kuartal II-2022, Investasi di Kabupaten Gresik Naik Jadi Rp 12,68 Triliun

“Kami juga melihat potensi investasi dari pengusaha Jawa Timur ke Bangladesh, khususnya dalam industri kulit, farmasi, dan memenuhi permintaan untuk produk pakaian atau garments. Oleh karena itu, kami berharap ada lebih banyak diskusi mendalam untuk memahami kebutuhan dan peluang di kedua negara,” ujar Tarikul Islam.

Ia  juga berencana membawa delegasi bisnis unggulan dari Bangladesh untuk mengunjungi Indonesia. Selama kunjungan tersebut, pihaknya akan mengatur pertemuan mereka dengan Kadin Jatim dan mengadakan kunjungan ke beberapa perusahaan di wilayah ini. Hal ini bertujuan untuk memperdalam pembahasan mengenai potensi kerja sama, baik dalam bentuk joint ventures (usaha patungan) maupun investasi.

“Dengan adanya pertemuan delegasi Business to business (B2B) ia berharap akan mampu mengetahui dan mengenal lebih banyak tentang potensi dan kebutuhan satu sama lain,” terangnya.

Saat Ini terdapat banyak produk dari Bangladesh yang bergantung pada barang barang dari Indonesia khususnya produk makanan (edible products), bahan mentah (raw materials) untuk industri, serta sumber energi (energy sources).

Baca Juga  Pameran InaGRO Expo 2022 Bukukan Transaksi Rp10 miliar

Di sisi lain, Bangladesh juga memproduksi berbagai produk yang dibutuhkan Indonesia, seperti perangkat farmasi (pharmacy devices), pakaian jadi (ready-made garments/RMG), barang-barang kulit (leather goods), produk teknik (engineering products), elektronik, dan peralatan rumah tangga (home appliances).

“Kami melihat banyak peluang penting untuk memperkuat dan memperdalam hubungan bisnis serta perdagangan antara Bangladesh dan Indonesia. Kami sangat berterima kasih kepada Kadin Jatim atas sambutan dan diskusi yang konstruktif pada pertemuan kali ini. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan hubungan antara kedua negara semakin berkembang di masa depan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Prof. Tommy Kayhatu mengatakan bahwa hubungan perdagangan antara Jatim dengan Bangladesh telah terjalin cukup baik. dan terus menunjukkan peningkatan.

“Nilai neraca perdagangan selama kurun waktu  2020 – 2024 cukup bagus dan mengalami surplus,  Adapun 10  komoditi non migas Jawa Timur yang diekspor ke Bangladesh diantaranya garam, belerang, kapur; kopi, teh, rempah-rempah, biji-bijian berminyak, produk hewani; kertas/karton, sabun dan preparat pembersih; bahan kimia organik, berbagai produk kimia, besi dan baja; plastik dan barang dari plastik.

Baca Juga  Kadin Jatim Gelar Sertifikasi Kompetensi Bagi Pekerja di SIER

“Bangladesh menjadi salah satu negara tujuan non tradisional ekspor Jawa Timur, Bangladesh posisinya berada di urutan ke-23 pada tahun 2020, tahun 2021 berada di urutan ke-20, tahun 2022 berada di urutan ke-26, tahun 2023 di urutan ke-26, sedangkan pada periode Januari – Juli tahun 2024 berada di urutan ke-24,” ujar Tommy.

Sementara komoditi impor Jawa Timur dari Bangladesh adalah tembakau, kain perca, mesin/peralatan listrik, serat tekstil dan benang kertas; kapas kapas gumpalan, tali, tutup kepala, barang-barang rajutan; barang-barang dari kulit, pakaian jadi bukan rajutan.

“Sebagai salah satu negara asal impor non tradisional ke Jawa Timur Bangladesh pada tahun 2020 berada di urutan ke-74, tahun 2021 berada pada urutan ke-65, tahun 2022 berada di urutan ke-67, tahun 2023 berada di urutan ke-68, sedangkan pada periode Januari – Juli tahun 2024 berada di urutan ke-73,” pungkas Tommy.(eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *