Proses seserahan pusaka kepada bupati belum sepenuhnya selesai, namun di sela acara puluhan warga telah riuh berebut karangan bibit berisi ucapan selamat dari badan/lembaga hingga perorangan yang sebelumnya tertata rapi di sepanjang jalur masuk pendopo.

Warga tampak senang dan tidak sabar menunggu demi mendapat aneka bibit tanaman buah dan bibit hortikultura tersebut.

Suasana riuh itu sempat terjadi dua kali, sampai seremoni penyerahan bibit resmi dilakukan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kepada perwakilan warga.

Baca Juga  Trenggalek Kini Punya Shelter Untuk Gelandangan dan Pengemis

Puncak perayaan hari jadi itu pun ditutup dengan purak tumpeng agung dan purak bibit yang disediakan Pemkab Trenggalek beserta seluruh jajaran OPD dan pemberian pihak donatur, negeri, swasta, maupun perorangan.

“Karangan bibit sudah kami berikan sejak beberapa tahun lalu setiap momen hari jadi. Anda tahu saya ini sangat konsen terhadap pembangunan berkelanjutan, bu Novita juga konsen pada pemberdayaan ibu-ibu melalui PKK-nya. Kalau beliau bagi-bagi bibit dalam rangka ketahanan pangan, saya bagi-bagi bibit dalam rangka bagaimana beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mencegah krisis iklim menjadi krisis pangan dan krisis-krisis yang lain,” kata Mas Ipin saat dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, konsep ucapan dalam bingkai karangan bibit lebih bermanfaat dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pembangunan berkelanjutan. Terutama dalam penguatan ekologi guna mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi.

Baca Juga  Rebutan Durian Warnai Kemeriahan Festival Kenduri Durio Trenggalek

Oliv, salah satu warga mengaku sengaja menunggu momentum perebutan bibit tanaman bareng warga. Dia bersama Rantikasari sengaja datang lebih awal agar bisa kebagian mengingat tingginya animo masyarakat.

“Tadi kami menunggu dari jam 09.00 WIB. Ini dapat bibit buah alpukat, kalau tahun lalu durian. Meskipun dapat beli sendiri, namun saya sengaja ikut berebut bibit ini untuk ngalap keberkahan di hari jadi. Semoga kita semua selalu pinayungan kaluhuran,” kata dia. (sat)