Program Tumpang Sari BULE PTPN XI Menuju Kemandirian Kedelai

Lumajang, JP – Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI melakukan panen perdana kedelai di demplot program Tumpangsari Kedelai dan Tebu (Bule) milik PTPN XI di HGU Djatiroto Lumajang Jumat (28/10).

“Varietas kedelai yang diimplenentasi adakah Varietas Dena 1 yang ditanam bulan Juli, kini memasuki masa panen perdana. Estimasi akhir kami, produktivitas kedelai yang akan dipanen antara 1,2 hingga 1,5 ton per hektar. Jumlah ini tidak sesuai harapan dari taksasi awal yakni 2,0 ton per hektar. Lagi-lagi ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain, tingginya curah hujan yang menyebabkan polong kedelai sebagian busuk dan berjamur, bahkan berkecambah,” ungkap Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja dalam keterangan resmi nya Jumat (28/10/2022).

Pihaknya akan mengevaluasi waktu tanam, termasuk pola terbaik untuk kedelai di masa datang sehingga produktivitas akan optimal. Diharapkan pola Bule ini dapat dikembangkan di lahan milik PTPN Group lainnya.

“Menurut analisa yang telah dilakukan selama tiga bulan ini, bulan tanam optimal tumpangsari tebu kedelai antara bulan Mei hingga bulan Juli mengikuti pola ratoon larikan dengan catatan benih kedelai ditanam maksimal 30 hari setelah dilakukan kepras tebu,” jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga  Gudang Garam Bakal Garap Tol Kediri-Tulungagug senilai Rp 10 Triliun

Tumpangsari BULE merupakan pola tanam terintegrasi antara tebu dengan kedelai yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna lahan di perkebunan tebu serta mempunyai beberapa keuntungan mampu meningkatkan kesehatan lahan karena ada penambahan asupan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu. Selain itu, kedele sebagai salah satu leguminosa dapat meningkatkan ketersediaan Nitrogen (N) bagi tanaman tebu.

Komisaris mendukung program BULE karena ini merupakan langkah strategis  yang membantu kelangkaan kedelai di masyarakat, selain mendukung tercapainya ketahanan pangan. Selain itu, kedelai dapat memperbaiki struktur tanah menjadi lebih sehat. Kedelai juga memiliki kemampuan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis sehingga meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu.

“Adanya asupan Nitrogen akan mengurangi pemakaian pupuk urea di masa datang. Sistem Tumpangsari Bule jika bisa dikembangkan di setiap lahan tebu, baik milik PTPN Gula, perusahaan swasta gula dan utamanya Tebu Rakyat, maka harapan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan kedelai di masyarakat akan tercapai. Bahkan Indonesia 10-15 tahun mendatang bisa swasembada kedelai,” kata Komisaris Utama PTPN XI, Osmar Tanjung.

Baca Juga  Hingga 15 April, Tiket KA dari Daop 9 Ludes

Senada, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara Aris Toharisman memberikan apresiasi atas program BULE yang dilaksanakan dan berharap pola tumpangsari tebu dan kedelai sebagai solusi mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional.

“SGN memberikan apresiasi atas keberhasilan demplot BULE. Kedepan kami berharap dapat ditingkatkan produktivitas nya baik tebu maupun kedelainya untuk memenuhi kebutuhan pabrik gula dan permintaan kedelai oleh masyarakat dalan mewujudkan ketahanan pangan nasional,” harapnya.

PTPN Holding memiliki program strategis dengan melakukan restrukturisasi bisnis dan program unggulan mencakup tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis dan terus melakukan diversifikasi produk industri berbahan baku tebu.

“Kami memiliki program strategis dengan target peningkatan produksi gula dari 768 ribu ton gula menjadi 2,1 juta ton/tahun. PTPN Holding sejak berapa tahun terakhir sedang merestrukturisasi industri dan bisnisnya, salah satunya membentuk PT Sinergi Gula Nusantara sebagai sub holding gula, menyusul Palm co untuk Sub Holding Sawit serta Aset Manajemen Co. Diharapkan program unggulan tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis lainnya dapat menjadi kebijakan PTPN Holding di masa datang. Melalui model tumpang sari, maka akan diperoleh pendapatan tambahan dari produk tanaman lain seperti kedelai selain dari tanaman utama tebu,” terang Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani.

Baca Juga  PTPN X Syukuran Berhasil Produksi Gula 323.850 Ton

Selain dihadiri Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), kegiatan panen perdana kedelai ini dihadiri juga oleh Direktur Produksi & Pengembangan PTPN III (Persero) Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman, Jajaran Manajemen dan Komisaris Utama PTPN XI, Direktur PTPN X Tuhu Bangun, Direktur PTPN XII Siwi Peni beserta manajemen PG Djatiroto Lumajang Jawa Timur. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *