Bisnis

PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen untuk Dukung Energi Berkelanjutan

JATIMPEDIA, Jakarta – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau atau green hydrogen untuk mendukung energi keberlanjutan Indonesia di masa depan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan komitmen tersebut diperkuat dan telah diwujudkan melalui fasilitas ekosistem hidrogen mulai dari hulu hingga hilir yang dikembangkan korporasi.

Menurut dia, hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target nol emisi bersih atau net zero emissions (NZE) pada 2060 dan keberlanjutan energi Indonesia.

“Hidrogen hijau ini karya insinyur PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, yang jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif, maka dampaknya besar sekali,” kata Edwin.

Baca Juga  Erupsi Gunung Semeru, PLN Siaga Amankan Jaringan Listrik

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga mengatakan pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi bersih yang dijalankan secara komprehensif menjadi salah satu cara Indonesia tetap berkomitmen mencapai target NZE 2060.

“Buktinya bahwa Bapak Presiden Prabowo telah mencanangkan Astacita, berbicara tentang kedaulatan swasembada energi, di dalamnya terdapat energi hijau, energi baru terbarukan dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar Bapak Presiden,” kata Bahlil dalam sambutannya saat membuka Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition (GHES 2025), di Jakarta, Selasa (15/4).

Edwin menambahkan PLN Indonesia Power siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di tanah air melalui fasilitas produksi hidrogen hijau atau green hydrogen plant (GHP), yang berlokasi di 13 pembangkit.

Baca Juga  PLN Indonesia Power raih penghargaan TOP CSR

Adapun ke-13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.

“Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang, yang menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen,” ujar Edwin.

Dengan 13 unit GHP itu, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 80 ton per tahun, berkontribusi 40 persen dari total GHP PLN.

Hasil produksi hidrogen hijau tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

Baca Juga  Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan 1,5 Juta Ton FABA PLTU

Edwin melanjutkan di sisi hilir, PLN Indonesia Power pun telah menghadirkan hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai penunjang fasilitas kendaraan masa depan berbahan bakar hidrogen.

Tidak hanya pada kendaraan, PLN Indonesia Power juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi amonia hijau untuk energi primer di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Pemanfaatan green ammonia itu diterapkan di PLTU Labuan 2×300 MW, yang ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton amonia.

“Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon, sebab hanya mengeluarkan uap air,” ujar Edwin.(raf)