PGN Baru Realisasikan Belanja Modal Rp 1,5 Triliun
Jakarta, JP – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Persero mengumumkan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) US$96 juta atau Rp 1,5 triliun hingga kuartal III atau September 2022. Realisasi ini setara 12,86% dari capex setahun penuh yang dianggarkan sebesar US$746 juta.
Dalam keterangan Rabu (23/11/2022) Subholding Gas Grup Pertamina itu juga meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$310,52 juta atau Rp 4,88 triliun hingga kuartal III-2022 atau naik 8,39% dibanding periode sama tahun lalu US$286,21 juta.
“Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih perseroan yang sekitar 17,17% dari US$2,25 miliar menjadi US$2,64 miliar,” tulis manajemen.
Pendapatan ini disumbang tiga segmen usaha, yakni niaga dan transmisi gas, eksplorasi dan produksi migas, serta operasi lainnya.Dalam sembilan bulan tahun ini, PGN juga membukukan penjualan gas 922 billion british thermal unit per day (bbtud) dengan total jaringan pipa sepanjang 11.500 km.
Kinerja perseroan hingga kuartal III-2022 juga mencatatkan keandalan jaringan 100% atau tidak memiliki keandalan selama 24 jam per hari.Melalui entitas anak yakni PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) yang akan agresif meningkatkan kapasitas produksi, saham PGN masih mendapat rekomendasi beli dari BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga Rp 2.250. PGN Saka menyiapkan capex US$1,2 miliar pada 2022-2028 untuk pengembangan blok Pangkah, yang berkontribusi sekitar 50% terhadap total produksi anak perusahaan hulu migas PGN tersebut.
Target tersebut juga mempertimbangkan proyeksi lonjakan laba bersih PGAS menjadi US$380 juta hingga Desember 2022, naik dibandingkan 2021 senilai US$304 juta. Pendapatan juga diprediksi melesat menjadi US$3,73 miliar hingga akhir tahun ini.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengungkapkan, berdasarkan hasil pengamatan selama kunjungan ke lokasi blok dengan produksi terbesar PGN Saka, Pangkah PSC, serta fasilitas offshore dan onshore terungkap bahwa proses produksi perseroan berjalan baik.
PGN Saka memiliki fasilitas offshore Pangkah PSC dengan empat anjungan yang memiliki 34 sumur dengan total produksi 19 mboepd. Perseroan juga memiliki pabrik pengolahan gas di darat dengan kapasitas produksi 100 mmscfd dan 25 mbopd. (raf)