Pesona Sapi Sonok, Perpaduan Tradisi dan Estetika di Sumenep
JATIMPEDIA, Sumenep – Sebanyak 36 pasangan sapi sonok menampilkan performa menawan dalam ajang Festival Sapi Sonok yang berlangsung di Kabupaten Sumenep.
Kegiatan ini dihelat di area timur Gedung Olahraga (GOR) A. Yani Panglegur dan menyedot antusiasme masyarakat serta para pelancong yang hadir.
Mengenakan hiasan adat khas Madura, sapi-sapi tersebut melenggang anggun diiringi irama musik tradisional saronen.
Di bawah kendali para joki, langkah-langkah para sapi membentuk formasi yang serasi, menyerupai peragaan busana di atas panggung catwalk dalam versi budaya lokal.
“Festival sapi sonok ini bisa dianggap sebagai fashion show untuk sapi. Ini membuktikan bahwa masyarakat Sumenep sangat memperhatikan aspek estetika, etika, serta filosofi dalam merawat hewan ternaknya,” ucap Didik Wahyudi, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati, Minggu (3/8).
Lebih dari sekadar tontonan, kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk nyata upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya tradisional Madura, khususnya dalam aspek peternakan sapi.
Setiap pasangan sapi dinilai dari berbagai aspek seperti keharmonisan gerak, keindahan ornamen yang dikenakan, hingga kekompakan saat berjalan bersama, yang mencerminkan dedikasi dan rasa cinta para peternak terhadap hewan peliharaannya.
Didik juga menekankan bahwa membudidayakan sapi sonok bukanlah hal yang mudah, karena mengandung nilai-nilai luhur seperti kesabaran, ketekunan, serta penghormatan terhadap budaya leluhur.
“Tradisi semacam ini harus terus dilestarikan dan diteruskan kepada anak cucu kita agar tidak hilang ditelan zaman,” ungkapnya lagi.
Pemerintah Kabupaten Sumenep optimis bahwa event unik seperti festival sapi sonok dapat terus digelar setiap tahun, tidak hanya sebagai bagian dari pelestarian budaya, tetapi juga sebagai magnet wisata budaya yang mengangkat identitas Madura ke level nasional hingga mancanegara. (sat)