Pertamina Targetkan Kilang Dumai dan Balongan Produksi Avtur Hijau Akhir 2026

JATIMPEDIA,  Jakarta – Komisaris Utama dan Independen Pertamina Mochammad Iriawan menyampaikan bakal mereplikasi keberhasilan Kilang Cilacap dalam memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau avtur ramah lingkungan di Kilang Dumai dan Kilang Balongan.

“Kita mungkin akan ke Balikpapan. Yang jelas, ke Dumai, ini yang pertama, berikutnya kita akan ke Balongan,” ujar Iwan, sapaan akrab Iriawan, dalam acara Jejak Keberlanjutan Series di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Iwan memuji keberhasilan Kilang Cilacap dalam memproduksi avtur ramah lingkungan berbahan baku minyak jelantah. Terlebih, produksi Pertamina SAF dilakukan dengan teknologi co-processing yang menggunakan Katalis Merah Putih buatan anak bangsa.

Ia juga menyoroti rakyat yang berbondong-bondong menyetorkan minyak jelantah ke titik pengumpulan untuk mendapatkan uang.

Baca Juga  SKK Migas Alokasikan 20 MMSCFD Untuk PLN Batam

 

Menurut dia, avtur ramah lingkungan tersebut berhasil mengubah minyak jelantah yang dahulu merupakan limbah, menjadi komoditas yang memiliki nilai jual.

“Oleh sebab itu, terima kasih saya kepada insan Pertamina yang mempunyai proposal luar biasa menjadikan minyak-minyak yang tidak terpakai menjadi bermanfaat,” kata Iwan.

Dalam rangka memperluas produksi avtur berbahan baku minyak jelantah, Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia menyampaikan pemerintah tengah melakukan replikasi di unit Kilang Balongan dan Kilang Dumai.

Berdasarkan paparannya, kapasitas produksi avtur ramah lingkungan di Kilang Balongan dan Kilang Dumai direncanakan masing-masing sebesar 8 ribu barel per hari, lebih kecil apabila dibandingkan dengan kapasitas produksi avtur ramah lingkungan di Kilang Cilacap yang sebesar 8.700 barel per hari.

Baca Juga  Cadangan Devisa RI Januari 2025 Naik Jadi 156,1 Miliar Dolar AS

“Harapannya, di tahun 2026 semester 2, kita bisa memproduksi itu,” kata Didik.

 

Saat ini, avtur dari minyak jelantah tersebut hanya diproduksi di Kilang Cilacap, Jawa Tengah. Adapun kapasitas produksi avtur dari minyak jelantah tersebut sebesar 8.700 barel per hari.

Pertamina juga telah melakukan penerbangan komersial perdana maskapai Pelita Air menggunakan PertaminaSAF dengan rute Jakarta-Denpasar pada Rabu (20/8).

Menurut Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman, penerbangan itu bukan sekadar perjalanan udara biasa, melainkan tanda transisi energi yang semakin nyata di Indonesia. (raf)