Pertamina Bukukan Pendapatan Rp 1.276 Triliun Pada 2023
JATIMPEDIA, Jakarta – Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro menyampaikan, pendapatan Pertamina pada 2023 sebesar 75,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.246 triliun dengan kurs Rp16.438,78.
“Revenue (2023), sesuai dengan data yang kami miliki pada akhir tahun 2024, 75 miliar dolar AS dan capex yang kami keluarkan 7 miliar dolar AS,” ucap Wiko dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Wiko menjelaskan bahwa Pertamina mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen selama tiga tahun. Adapun pendapatan Pertamina selama tiga tahun, yakni dari 57,5 miliar dolar AS pada 2021, menjadi 84,9 miliar dolar AS pada 2022, kemudian turun menjadi 75,8 miliar dolar AS pada 2023.
Wiko menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan Pertamina pada 2022 dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak dunia.
“Banyak faktor yang menyebabkan (revenue tertinggi), terutama karena harga minyak pada saat itu 97 dolar AS per barel,” kata dia.
Selain pendapatan, Wiko juga menyampaikan kinerja keuangan lainnya, seperti EBITDA alami peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 9,3 miliar dolar AS pada 2021, naik menjadi 13,6 miliar dolar AS pada 2022, kemudian naik lagi menjadi 14,4 miliar dolar AS pada 2023.
EBITDA merupakan laba operasional sebelum dikurangi biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Laba bersih perusahaan juga mengalami pertumbuhan, yakni dari 2,1 miliar dolar AS pada 2021, naik menjadi 3,8 miliar dolar AS pada 2022, kemudian naik lagi menjadi 4,4 miliar dolar AS pada 2023.
Wiko menyampaikan bahwa kinerja positif tersebut menunjukkan restrukturisasi Pertamina berdampak baik kepada perusahaan, terutama di dalam kelincahan mengembangkan bisnis-bisnis baru.
“Juga berdampak positif (berupa) efisiensi di kegiatan sinergi antar-subholding, bahkan di internal subholding tersebut juga dilakukan efisiensi,” ucap Wiko. (raf)