Perputaran Uang saat Lebaran di Jatim Tahun Ini Turun Rp 1,3 Triliun
JATIMPEDIA, Surabaya – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jatim menyebut tren perputaran uang atau arus kas keluar (outflow) di provinsi ini selama momen Lebaran 2024, telah mencapai Rp 21 triliun.
Kepala BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, jumlah realisasi pergerakan uang selama momen Lebaran tersebut berada di bawah angka yang diprediksi sebelumnya yakni Rp 23,2 triliun.
“Prediksi kebutuhan uang masyarakat untuk Lebaran tahun ini awalnya Rp 23,2 triliun, sebab realisasi di Lebaran 2023 adalah Rp 22,3 triliun atau ada peningkatan 4 persen. Namun realisasinya tahun ini hanya Rp 21 triliun (turun Rp 1,3 triliun, Red) lebih rendah dari perkiraan,” katanya.
Meski demikian, lanjut Erwin, seluruh kebutuhan uang masyarakat, baik secara jumlah maupun pecahan dapat dipenuhi sesuai ketersediaan yakni Rp 23,2 triliun.
Dia menambahkan, selama Januari-April memang menjadi periode puncak outflow dengan mempertimbangkan momen Imlek Pemilu, Ramadan, dan Idul Fitri yang berlangsung berdekatan.
Adapun realisasi outflow pada Januari tercatat Rp 637 miliar.
Lalu pada Februari mencapai Rp 4,5 triliun dan Maret mencapai Rp13,7 triliun sehubungan dengan kebutuhan pemenuhan uang perbankan dan masyarakat untuk momen Imlek, Ramadan, dan Idul Fitri.
Menurutnya, perputaran uang selama Lebaran ini cukup mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi rumah tangga.
Termasuk adanya gelaran pemilihan umum presiden dan legislatif yang baru saja usai.
“Untuk itu BI memperkirakan ekonomi Jatim di tahun ini masih akan tumbuh sesuai target antara 4,7 persen hingga 5,5 persen, dengan tren inflasi yang cenderung sedikit lebih tinggi tetapi masih dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen. Dengan kondisi global yang kelihatannya masih cukup menantang, kita akan bergantung pada permintaan dalam negeri khususnya konsumsi rumah tangga,” pungkasnya. (raf)