Bisnis

Perkuat Hilirisasi MIND ID Berupaya Kurangi Impor Bahan Baku Industri

JATIMPEDIA, Jakarta –  BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menyampaikan kabar gembira bahwa Indonesia memiliki cadangan tembaga sebesar 28 juta ton. Kekayaan ini menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam industri mineral di dunia.

Itu sebabnya, sebagai holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID berkomitmen untuk terus memperkuat rantai pasok produksi tembaga nasional, memastikan bahan baku industri tersedia secara berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis sumber daya alam di Indonesia.

Melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), MIND ID menjalankan peran krusial dalam hilirisasi tembaga agar lebih banyak industri strategis dapat berkembang di dalam negeri.

Hal ini semakin relevan dengan meningkatnya kebutuhan tembaga untuk kendaraan listrik, yang menggunakan 4 hingga 5 kali lebih banyak dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menekankan bahwa kebutuhan tembaga di Indonesia akan terus meningkat di berbagai sektor, mulai dari industri energi hijau, pembangkit listrik, hingga kendaraan listrik.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Gelar PIMA Untuk Jurnalis Indonesia

Dengan ekosistem yang semakin kuat, industri pendukung berbasis tembaga pun berpotensi tumbuh lebih masif di dalam negeri.

“Tembaga merupakan mineral strategis yang memiliki peran penting dalam penghantaran energi. Kami di MIND ID konsisten menjalankan hilirisasi secara berkelanjutan dan siap mendukung industri untuk menghasilkan berbagai produk teknologi inovatif berbasis tembaga di dalam negeri,” kata Heri, Minggu (09/03/2025),di Jakarta.

DHeri bercerita, memaparkan bahwa Indonesia memiliki cadangan tembaga sebesar 28 juta ton, menjadikannya negara dengan cadangan terbesar ketujuh di dunia.

Pada tahun 2023, produksi tembaga nasional tercatat mencapai 840 ribu metrik ton, dengan sebagian besar telah diolah di dalam negeri melalui kebijakan hilirisasi yang terus diperkuat oleh pemerintah.

Baca Juga  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, MIND ID Gencarkan Program TJSL

Salah satu langkah konkret MIND ID dalam memperkuat hilirisasi adalah dengan menghadirkan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini menjadi infrastruktur kunci dalam pemurnian tembaga nasional yang akan meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah mineral di dalam negeri.

“Dengan beroperasinya smelter Manyar, total produksi katoda tembaga dari Freeport akan mencapai 1 juta ton per tahun. Hal ini juga akan mendorong total produksi katoda tembaga Indonesia menjadi 1,5 juta ton per tahun,” jelas Heri.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas ini menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam industri global. Dengan produksi yang lebih besar, Indonesia berpotensi menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat di dunia, menggantikan Jepang.

Baca Juga  Minat Lelang SUN Naik, Pemerintah Raup Rp 22 Triliun

Saat ini, tiga produsen terbesar adalah China dengan 12 juta ton, diikuti oleh Chili dengan 2 juta ton, dan Kongo dengan 1,9 juta ton.

Selain memperkuat posisi Indonesia di pasar global, peningkatan produksi ini juga membuka peluang bagi tumbuhnya industri manufaktur berbasis tembaga di dalam negeri.

Heri menuturkan bahwa dengan pasokan tembaga yang lebih besar dan berkelanjutan, diharapkan lebih banyak investor tertarik untuk mendirikan pabrik manufaktur di sekitar kawasan industri Gresik.

Dengan semakin berkembangnya basis industri di Gresik, investor dapat memastikan pasokan tembaga yang lebih dekat, sehingga kegiatan operasional produksi menjadi lebih efisien.

“Kami sangat berharap industrialisasi berbasis sumber daya alam mineral ini dapat berjalan optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045,” tutur Heri.(raf)