Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Melonjak, Merek China Mendominasi Pasar
JATIMPEDIA, jakarta – Penjualan mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat bahwa penjualan mobil listrik secara wholesales (dari pabrik ke dealer) mencapai 23.045 unit pada periode Januari-Agustus 2024, menunjukkan peningkatan 177,32 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan 8.310 unit pada periode yang sama di tahun 2023. Mobil listrik kini menyumbang 4,11 persen dari total penjualan wholesales mobil nasional yang tercatat sebanyak 560.619 unit hingga Agustus 2024.
Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa kebijakan insentif dari pemerintah, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) satu persen dan pembebasan bea masuk serta Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk impor completely built up (CBU), sangat membantu pertumbuhan penjualan mobil listrik. “Insentif ini menurunkan harga jual mobil listrik di Indonesia, sehingga mendorong peningkatan permintaan,” kata Jongkie pada Rabu, 18 September 2024.
Selain kebijakan insentif, bertambahnya jumlah model dan merek baru di pasar mobil listrik juga menjadi pendorong utama. Saat ini, terdapat 18 merek yang memasarkan mobil listrik di Indonesia, baik melalui produksi lokal maupun impor CBU dari luar negeri.
Jongkie memproyeksikan tren pertumbuhan penjualan mobil listrik akan terus meningkat pada bulan-bulan mendatang. Ia juga memprediksi bahwa merek-merek China akan terus mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia, berkat kemampuan mereka menawarkan teknologi canggih dengan harga yang lebih terjangkau, meskipun didukung insentif pajak. “Harga tetap menjadi faktor penting bagi konsumen dalam membeli mobil,” tambahnya.
Data GAIKINDO menunjukkan bahwa Wuling Binguo EV menjadi model mobil listrik terlaris di Indonesia selama periode Januari-Agustus 2024, dengan penjualan wholesales sebanyak 3.876 unit. Di peringkat kedua, Chery Omoda E5 mencatat penjualan sebanyak 3.485 unit. Kedua model ini memperoleh keuntungan dari insentif PPN satu persen karena memenuhi syarat minimum Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Chery telah menetapkan standar baru dengan menjadikan Omoda E5 sebagai mobil listrik terlaris di segmen sport utility vehicle (SUV). “Kami berkomitmen untuk terus mempertahankan dan melampaui pencapaian ini sebagai bagian dari visi kami menjadi pemain global utama di industri otomotif,” ujar Rifkie dalam siaran pers.
Merek China lainnya, BYD, juga mencatat kesuksesan dengan model BYD Seal, yang menjadi mobil listrik terlaris ketiga dengan penjualan 3.240 unit. BYD, yang baru masuk ke pasar otomotif Indonesia, secara total berhasil menjual 6.461 unit mobil listrik hingga Agustus 2024 melalui berbagai model, termasuk Seal, Atto 3, Dolphin, dan M6. Dengan capaian ini, BYD menduduki peringkat 11 di pasar otomotif nasional.
Kesuksesan BYD juga didukung oleh insentif pembebasan bea masuk dan PPnBM untuk mobil listrik impor CBU. Saat ini, BYD tengah memproses pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun. (raf)