Pemprov Jatim Apresiasi Penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival

JATIMPEDIA, Banyuwangi – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) adalah sebuah pertunjukan budaya kontemporer yang dikemas melalui karnaval busana yang terinspirasi oleh tema-tema tradisional berbeda setiap tahun.

Tahun ini, Banyuwangi Ethno Carnival menampilkan tema “Ndaru Ndeso” Revival of Vilage yang mengusung potensi keindahan alam, kekayaan tradisi budaya, kuliner dan inovasi desa – desa di Banyuwangi. Selain itu, BEC juga akan mengangkat potensi Desa Wisata di Banyuwangi untuk dikenalkan ke tingkat nasional dan internasional.

Dalam kesempatan itu, Pj. Sekdaprov Bobby mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas beserta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival merupakan karnaval tahunan sejak tahun 2011 yang alhamdulillah hari ini sudah menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara. Yang artinya sudah berskala nasional. Ini adalah hal yang patut kita banggakan,” ujar Bobby.

Baca Juga  Ngabuburide Bersama Komunitas BIG BEST Jatim, Kenalkan Honda EM1 e:

“Sebagai salah satu karnaval budaya terbesar di Jawa Timur, kita patut bangga. Ini adalah kebanggaan Jawa Timur dan Banyuwangi,” tambahnya.

Ia juga berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah pusat, yang juga hadir sebagai tamu kehormatan dari acara ini. Hadirnya tiga menteri, menurutnya, membuat acara Banyuwangi Ethno Carnival lebih semarak serta mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat yang hadir.

Tidak hanya itu, Bobby juga meyakini bahwa melalui kegiatan ini akan membawa dampak bagi pengembangan pariwisata di Banyuwangi.

“Kehadiran BEC kami yakini akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Banyuwangi. Maka hal ini secara tidak langsung juga berdampak pada sektor pariwisata Jatim yang menunjukkan tren tumbuh dan meningkat,” pungkasnya.

Baca Juga  5.000 Nelayan Banyuwangi Dapat Premi Asuransi Gratis

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih kepada Menteri Parekraf yang sudah menjadikan Karnaval BEC menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara. Juga tak lupa kepada tamu kehormatan yang hadir, seluruh budayawan dan para seniman yang saling menyatukan semangat untuk membangun budaya.

“Dari BEC kita tekankan tentang pentingnya mnghidupkan kembali kegiatan dan potensi lokal di desa – desa Banyuwangi. Kita ingin menjaga dan memperkuat identitas desa, meningkatkan kesejahteraan desa serta memperkuat keberlangsungan budaya dan tradisi lokal ditengah gempuran modernisasi,” ujar Ipuk.

Ipuk menyampaikan bahwa BEC merupakan ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya dan seni yang dimiliki masyarakat Banyuwangi.

“Betapa kaya dan indahnya warisan budaya yang kita miliki. Setiap tarian, karya seni, dan setiap upacara tradisional, kita merayakan kekayaan bumi Banyuwangi,” jelasnya.

Baca Juga  Setahun Beroperasi, Whoosh Layani 5,8 Juta Penumpang

Serangkaian acara dan pertunjukan seni yang spektakuler disuguhkan dan digali dari akar budaya Banyuwangi. Diantaranya adalah parade penampilan dari 130 peserta perwakilan dari desa – desa di Banyuwangi yang memamerkan kekayaan seni dan budaya Banyuwangi diwujudkan dalam bentuk parade karnaval etnik yang menyajikan berbagai kreasi kostum unik dan elegan.

Karnaval etnik ini terdapat beberapa sub tema yakni sub tema warisan budaya desa, keindahan alam desa, atraksi wisata desa, kuliner, ekonomi kreatif, inovasi teknologi, dan kategori umum dan (hotel).

Sebagai informasi, perhelatan BEC dimulai dari rangkaian beberapa acara pada tanggal 10 – 14 Juli yakni pameran UMKM, 11 – 12 Juli Serawung Seni, 13 Juli Grand Carnival, dan ditutup BEC Award tanggal 14 Juli 2024. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *