Pemkab Lamongan Sebar 7.050 Dosis Vaksin Kendalikan PMK

JATIMPEDIA, Lamongan –  Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajaran Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) melakukan upaya optimalisasi vaksinasi untuk memutus penyebaran dan sebagai langkah percepatan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat.

“Upaya vaksinasi terus kami lakukan. Sebanyak 7.050 dosis vaksin bantuan dari pusat akan diberikan kepada seluruh peternak rakyat yang ada di Kabupaten Lamongan,” ujarnya
usai melakukan vaksinasi PMK di kandang peternak H.Suwito di Desa Balongwangi, Kecamatan Tikung, Lamongan, Rabu.

Yuhronur mengatakan selain di Kecamatan Tikung nantinya vaksinasi PMK juga dilakukan di wilayah pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Kecamatan Sukodadi dan Solokuro.

“Seiring dengan pemberian vaksin, kami juga melakukan sosialisasi bahwa kasus PMK pada sapi bisa disembuhkan,” katanya.

Baca Juga  Puluhan Siswa SOTH dan Sekolah Lansia Kota Mojokerto Diwisuda

Ia menyebutkan untuk hari ini terdapat 75 ekor sapi yang telah divaksinasi sehingga total 810 ekor sapi sejak awal Januari 2025.

Pada kesempatan yang sama, jajaran Forkopimda Lamongan turut melakukan penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi di Pasar Hewan Tikung yang saat ini sudah resmi ditutup.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) AKBP Bobby A Candra Putra menyebutkan kematian PMK saat ini sudah mencapai 10 persen dari total angka yang suspek.

“Ini artinya peluang kesembuhan tinggi. Tercatat ada 220 ternak yang sudah berhasil sembuh dari suspek PMK. Dengan upaya yang sudah kami lakukan, kami yakin PMK bisa sembuh,” ujar Bobby.

Bobby pun mengimbau para peternak agar tidak tertipu pada tawaran jual sapi dengan harga murah karena hal tersebut saat ini menjadi modus penipuan dengan memanfaatkan momentum merebaknya kasus PMK.

Baca Juga  Pemerintah Bakal Naikkan Tarif Listrik 3.500 Watt Keatas

Senada dengan itu, Komandan Kodim 0812 Letkol Arm Ketut Wira Purbawan juga mengimbau kepada peternak agar tanggap terhadap kondisi ternaknya sehingga tidak ada sapi yang telat untuk ditangani.(sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *