Bisnis

OCBC Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 822 Miliar di Tahun 2024

JATIMPEDIA, JakartaUnit Usaha Syariah (UUS) OCBC mencatat pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2024 dengan pertumbuhan aset sebesar 20% secara YoY menjadi Rp11 triliun dengan laba bersih di tahun 2024 tercatat sebesar Rp82,2 miliar.

Selain itu, portofolio pembiayaan tumbuh sebesar 13% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19%. Kemudian, rasio kecukupan modal (CAR) UUS OCBC berada di posisi 23%. 

 

Sepanjang tahun 2024, UUS OCBC mencatat pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp6 triliun, sementara dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp8,6 triliun. Mayoritas dana yang disalurkan oleh UUS OCBC digunakan untuk pembiayaan rumah atau KPR iB, yang mencakup 54% dari total pembiayaan, sementara 46% lainnya dialokasikan untuk pembiayaan produktif. 

 

UUS OCBC mencatat rasio pembiayaan bermasalah bersih (NPF Net) sebesar 1,4%, rasio imbal hasil aset (return on asset atau ROA) sebesar 0,8% dan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (financing to deposit ratio atau FDR) sebesar 70%. 

Baca Juga  BEI : Sebagian Besar Emiten Lakukan Merger dan Akuisisi

 

Dalam upaya untuk terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, UUS OCBC berfokus pada pengembangan produk di segmen ritel dan secara selektif pada segmen Business Banking dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Strategi ini dilakukan untuk memastikan portofolio pendanaan dan pembiayaan yang seimbang antara kebutuhan konsumtif dan produktif.

 

Mahendra Koesumawardhana, Kepala Unit Usaha Syariah OCBC mengatakan, “Kinerja positif sepanjang tahun 2024 mencerminkan komitmen UUS OCBC dalam menghadirkan layanan keuangan Syariah yang berkelanjutan. Untuk terus meningkatkan pelayanan, strategi UUS OCBC saat ini adalah mengadopsi sistem leveraging dengan pendekatan kolaboratif antara Bank induk dan Unit Usaha Syariah. Dalam upaya memberikan solusi finansial yang terintegrasi dengan prinsip Syariah, UUS OCBC bersinergi dengan Bank induk untuk melengkapi varian layanan dan produk yang dimiliki oleh Bank Induk.“ 

 

Tidak hanya itu, UUS OCBC juga berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, termasuk mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah ritel dan pelaku usaha khususnya UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Baca Juga  Pemerintah Lakukan Efisiensi, Ini Strategi Bisnis DGU Agar Hotel dan Mall Tetap Cuan Tahun Ini

Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, UUS OCBC juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada awal tahun 2025, UUS OCBC telah menyalurkan zakat untuk bantuan kewirausahaan bagi pelaku UMKM di Desa Berdaya Simpang, Kecamatan Bantar Kalong, Tasikmalaya. Bantuan ini diberikan melalui kerja sama dengan Rumah Zakat, dengan total zakat digital yang diberikan Nasabah melalui OCBC Mobile sebesar Rp153 juta serta zakat bagi hasil senilai Rp24 juta.

 

Dalam acara tersebut, UUS OCBC juga memberikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat sekitar dan mengadakan program pelatihan UMKM untuk penerima manfaat agar mereka mendapatkan ilmu tentang pengembangan usaha agar terus berkelanjutan. 

 

Tidak hanya itu, menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, UUS OCBC mengadakan rangkaian kegiatan antara lain: Sharia Inspiration berupa kajian bersama ustadz di lima kota (Jakarta, bandung, Semarang, Batam dan  Medan), Ramadhan Expo untuk mendukung UMKM, peresmian Renovasi Masjid Lautze 2 Bandung, Program AMAL berbagi 1.050 paket sembako  serta  program tahunan Mudik Asyik.

Baca Juga  Kinerja Membaik, Fitch Kerek Rating Bank Mandiri Jadi BBB

 

UUS OCBC memberikan fasilitas mudik gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Program yang telah berjalan selama 9 tahun ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari UUS OCBC melalui penyaluran Dana Kebajikan untuk berbagi bersama masyarakat. Tahun ini, program Mudik Asyik memberangkatkan sekitar 432 pemudik dari Jakarta, Tangerang dan Bandung menuju berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Wonogiri.

 

“Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis harus diiringi dengan kontribusi positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami berupaya meningkatkan kinerja keuangan dan sekaligus berperan aktif dalam membantu mereka yang membutuhkan melalui berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi,” tutup Mahendra Koesumawardhana. (cin)