Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Ikhtiar Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Mojokerto,JP  – Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 merupakan bagian ikhtiar menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal itu dikatakan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Sabda Krida Tama Rumah Rakyat di Kota Mojokerto, Sabtu (2/7) malam.

Sebelumnya, rombongan Laskar Rempah yang berlayar dengan KRI Dewaruci bersama TNI-AL mengelilingi jalur rempah Indonesia selama sebulan lamanya. Jalur tersebut merupakan jalur budaya yang sedang diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Dalam kesempatan itu, Emil menyelamati para Laskar Rempah yang telah berhasil menyelesaikan misi pelayaran hingga dapat bersandar di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya. Menurutnya, kegiatan seperti Muhibah Budaya Jalur Rempah ini harus terus digelorakan untuk membangun generasi berorientasi pada kemaritiman.

Baca Juga  Legislatif Sambut Baik Usulan Raperda Eksekutif Lamongan

“Kegiatan seperti ini harus terus digelorakan. Karena cita-cita kita adalah jadi poros maritim dunia, tapi anak-anak kita tidak terbiasa berlayar. Maka harus kita tanamkan nilai kemaritiman dan kebaharian ini. Dimulainya dari bepergian lewat jalur laut,” ujarnya.

Emil juga mengatakan, penutupan kali ini bisa jadi saksi sejarah. Mengingat Kemendikbud tengah mengusahakan Jalur Rempah Indonesia dapat menjadi intangible cultural heritage yang diakui dunia.

“Ini adalah satu momen yang luar biasa oleh bangsa kita untuk memperjuangkan Jalur Rempah ini. Insya Allah malam hari ini, di tempat ini, di Rumah Rakyat ini, nanti akan menjadi saksi sejarah yang mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan bangsa,” tuturnya.

Baca Juga  Pemkab Gresik Raih Penghargaan WTN dari Kemenhub

Emil mengatakan bahwa memperjuangkan Jalur Rempah ini menjadi penting, sebab secara historis Jalur Rempah merupakan perebutan negara kolonialis dunia.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan apresiasi atas dipilihnya Kota Mojokerto untuk kedua kali sebagai bagian dari Muhibah Budaya Jalur Rempah. Ia mengatakan, animo masyarakat Kota Mojokerto akan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini bukan tanpa sebab. Mengingat, Bumi Mojopahit ini juga terhubung dengan Jalur Rempah Nusantara.

“Mojokerto ini dialiri oleh 7 sungai besar. Salah satunya adalah Sungai Berantas. Di mana, berdasarkan literasi sejarah, ada dermaga yang ada di sana yang berarti Mojokerto juga berada di Jalur Rempah yang juga terhubung dengan jalur budaya lainnya,” ujarnya.

Baca Juga  Di Depan Jamaah Malang Bersalawat, Wagub Emil Pastikan Kelayakan dan Keamanan Hewan Kurban Diawasi Ketat

Hasil dari tapak sejarah itu, terang Walikota yang akrab disapa Ning Ita tersebut, dapat dilihat dari banyaknya potensi rempah di Mojokerto. Potensi tersebut kemudian telah banyak dikembangkan dalam makanan, minuman, ataupun batik di kota ini.

“Ini juga merupakan peluang bagi UMKM. Di tahun kedua ini, kami bersyukur dengan Covid-19 yang sudah sangat terkendali. Baru saja kami merayakan Hari Jadi Mojokerto ke-104 dan puluhan ribu masyarakat hadir berpartisipasi secara langsung. Semoga ini juga menjadi pemantik untuk ekonomi masyarakat level bawah,” tutup dia. (indra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *