Mentan Produksi Gula Nasional Saat ini 2,9 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah
JATIMPEDIA, Surabaya – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan produksi gula nasional tahun ini mencapai 2,9 juta ton. Angka ini tertinggi dalam sejarah sekaligus mampu memenuhi kebutuhan gula sebesar 2,8 juta ton.
Andi Amran Sulaiman juga memastikan target swasembada gula harus tercapai dalam empat tahun ke depan. Untuk itu dia mengajak semua pihak berkolaborasi dari pusat, daerah, pelaku usaha, hingga petani.
Hal itu disampaikan Mentan Amran saat memberikan pengarahan dalam Raker Mentan dengan PTPN Group di Kantor PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Surabaya, Rabu (11/6).
Mentan didampingi oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Sekdaprov Adhy Karyono, Dirut Pupuk Indonesia, serta jajaran manajemen PT SGN Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.
Dikatakan, sejumlah upaya sedang dilakukan pemerintah bersama jajaran PTPN Group untuk menuju swasembada gula nasional. Di antaranya penyediaan lahan, Pupuk yang cukup, bongkar ratun yang bagus, dukungan modal yang cukup untuk petani tebu.
Mentan mengaku sudah menugaskan PTPN Group utuk membuka lahan baru bagi kebun tebu. Tahun ini ditargetkan ada 200 ribu kebun tebu baru yang akan disiapkan oleh PTPN Group.
Langkah selanjutnya adalah penyediaan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran dan cukup. Upaya lainnya adalah dukungan modal bagi petani untu pengolahan. Selama ini petani dibatasi pinjaman, untuk kedepannya akan diubah dengan regulasi baru.
“Sehingga nantinya petani tebu boleh mengajukan pinjaman secara berkelanjutan untuk mengolah lahan,membeli bibit dan Pupuk yang bagus dan terjangkau serta produksi tebu yang bagus,” ujar Mentan.
“Itu untuk fokus tebu, moga-moga dua tiga tahun, paling lambat empat sampai lima tahun Indonesia bisa meraih swasembada gula nasional, mudah-mudahan,” imbuhnya lagi.
Mentan menyoroti penurunan signifikan produktivitas tebu nasional dibanding masa kolonial Belanda karena pada masa itu 1 hektare lahan tebu bisa menghasilkan 14 ton, namun saat ini produksi turun 4 ton per hektare, sehingga hanya 10 ton saja.
“Kami ingin mengembalikan masa kejayaan tebu saat kolonial Belanda. Kami akan terus kaji dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan untuk mewujudkan swasembada gula,” katanya.
Selain memenuhi kebutuhan gula konsumsi domestik, pemerintah juga menargetkan penguatan produksi gula untuk kebutuhan industri, sebagai upaya menekan ketergantungan terhadap impor. (eka)