Kota Malang Jadi Percontohan Industri Gim Nasional
JATIMPEDIA, Malang – Kota Malang semakin menunjukkan eksistensinya sebagai pusat industri gim nasional. Dengan dukungan ekosistem yang kuat, kota ini menjadi satu dari tujuh kota/kabupaten di Indonesia yang dinilai layak menjadi percontohan nasional dalam pengembangan gim lokal.
“Kemajuan industri gim di Malang tak lepas dari empat indikator utama, salah satunya adalah penyediaan infrastruktur dan sarana prasarana,” ujar Dian Likos Amelia, S.AB, M.AB, Kepala Bidang Perindustrian Kota Malang, Kamis (13/2/2025).
Ia menambahkan bahwa Malang Creative Center (MCC) berperan besar dalam menampung berbagai sektor kreatif, termasuk gim.
Mengacu pada Perpres No. 19 Tahun 2024 tentang percepatan pengembangan industri gim nasional, Malang memiliki komunitas Game Developer Malang (GDM), yang beranggotakan sekitar 20-25 studio gim. Komunitas ini juga mencakup sekitar 500-600 anggota, mulai dari pengembang, seniman, penulis cerita, hingga pemain gim yang aktif berkolaborasi.
Beberapa studio gim bahkan telah menembus pasar internasional. Algorocks, yang berdiri sejak 2016, sukses mengembangkan berbagai gim edukasi dan hiburan. Salah satu karyanya, Dadoo, mendapatkan pendanaan dari publisher asal Singapura. Algorocks juga meraih penghargaan Google Best Made Games dua tahun berturut-turut.
Sementara itu, Clay Game Studio, dengan gimnya Faerie Afterlight, berhasil mendapatkan pendanaan dari Amerika Serikat. Studio ini berkembang pesat sejak mengikuti program Indigo Game Startup Incubation (IGSI) 2020.
Selanjutnya, komunitas pengembang gim di KotaMalang juga aktif membina generasi muda. Bahkan, siswa SD dan SMP mulai diajarkan dasar-dasar pengembangan gim, seperti coding dan desain, untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis mereka.
Ia berharap, dengan ekosistem yang terus berkembang, KotaMalang semakin kokoh sebagai pusat industri gim nasional yang berdaya saing global.(sat)
