Kemitraan UKM Bogasari Target Edukasi UKM Bogasari 2025 Naik 25 Persen
JATIMPEDIA, Jakarta – Tahun ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills kembali mengadakan edukasi kepada UKM di berbagai daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan usaha pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) makanan berbahan dasar tepung terigu. Ada dua edukasi yang ditujukan Bogasari untuk UKM berbasis tepung terigu yaitu Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) dan Akselerasi.
“Tahun ini Bogasari menargetkan UKM peserta KIAT dan Akselerasi menjadi 1.500 UKM. Jumlah ini meningkat sekitar 25 persen dari tahun sebelumnya, yang hanya menargetkan 1.200 UKM secara keseluruhan,” ucap Beatrix Soediibyo, Manajer Small Medium Enterprose (SME) dan Bogasari Baking Center (BBC) Development Bogasari dalam Siaran Pers acara Akselerasi UKM Bogasari di Purwokerto.
Lebih jauh ia menjelaskan, KIAT akan digelar di 6 kota dengan target peserta 150 UKM setiap kotanya. Jika ditotalkan, akan ada 900 UKM yang menjadi target edukasi acara tahunan Bogasari tersebut. Sedangkan Akselerasi UKM Mitra Bogasari akan digelar di 30 titik di Indonesia dengan target 20 UKM di setiap kota penyelenggaraan, sehingga total menjadi 600 UKM.
Bogasari optimis peningkatan target ini tercapai, melihat dari animo para UKM peserta KIAT dan Akselerasi UKM Bogasari tahun 2024. Sebagai contoh, tahun 2024 target kedua kegiatan edukasi khusus untuk UKM ini hanya 1.200 orang. Namun fakta di lapangan menunjukkan jumlah yang hadir melebihi.
Manajer SME dan BBC Development ini memaparkan, akselerasi UKM Mitra Bogasari di Purwokerto merupakan penyelengaraan ke-11 setelah sebelumnya sukses digelar di Tulungagung, Lhoksumawe, Serang, Sidoarjo, Mataram, Kupang, Sleman, Payakumbuh, Pacitan dan Barabai. Peserta di setiap kotanya dibatasi memang maksimal 20 UKM, sehingga 220 UKM sudah teredukasi oleh Bogasari melalui program Akselerasi.
“Sengaja tetap kami batasi di angka maksimal 20 orang seperti tahun lalu, agar pemberian materi dan konsep pelatihan hands on (praktik langsung) bisa lebih efektif. Sampai hari ini, total Akselerasi 2025 sudah berlangsung di 8 kota dan dikuti 160 UKM dari berbagai daerah,” ucap Beatrix.
Konsep Akselerasi
Secara konsep dasar, Akselerasi UKM Bogasari 2025 masih sama seperti tahun sebelumnya. Mayoritas berupa pelatihan langsung (hands on) resep makanan berbasis terigu dan soft skill sesuai permintaan atau kebutuhan UKM daerah waktu setempat.
Semua materi resep langsung diajarkan baker senior dari Bogasari Baking Center (BBC) yang didatangkan secara khusus dari Jakarta dan Surabaya. Sedangkan untuk pemberi materi soft skill Bogasari cari pembicara lokal yang ahli di bidangnya.
“Untuk pemilihan materi, baik soft skill maupun resep produk, kami sesuaikan dengan permintaan para UKM di setiap daerahnya. Jadi sebisa mungkin kita berikan materi sesuai dengan kebutuhan para UKM agar tujuan dari program percepatan pengembangan UKM bisa terlaksana sebagaimana mestinya,” lanjut Manajer yang membidangi kemitraan UKM Bogasari ini.
Sebagai contoh, materi yang diberikan saat pelatihan di Kota Tulungagung adalah resep Roll Cake, Pastry (Croissant) dan Cookies. Sedangkan untuk UKM di Kota Lhoksumawe dan Serang diberikan resep yang sama yaitu Martabak Manis, Bomboloni Dubai Kunafe dan Cheese Bread Pillow.
Berbeda dengan Kota Sidoarjo, selain pelatihan resep ditambah dengan materi seputar food photography. Yang terbaru Akselerasi UKM di Kota Purwokerto, resep produk yang dilatih adalah Bomboloni Dubai Kunafe, Cheese Bread Pillow, dan Spicy Mi Topping Ayam Original.
Keberagaman resep yang diajarkan baker senior dari BBC dan dipraktikkan langsung di setiap kegiatan Akselerasi Bogasari, disambut antusias oleh para UKM. Seperti yang disampaikan UKM Whoody Cake, UKM Donat Asri, dan UKM Roti Manis Maizar, karena materi resep yang dijarkan langsung diterapkan di usahanya sebagai tambahan variasi produk yang sudah ada.
“Pelajaran paling berkesan adalah mengetahui manfaat setiap produk terigu Bogasari, sehingga ke depan dalam membuat produk jualan bisa disesuaikan dengan kegunaan masing-masing tepung. Jadi, kue-kue yang dibuat jadi lebih enak. Saran saya, semoga ke depannya ada hadiah dan sertifikat untuk pesertam,” ucap Asri.
Kegiatan Akselerasi Bogasari terdekat akan berlangsung di Kudus (28 Mei), Depok (4 Juni) dan Makassar 10 Juni. Menyusul Kota Pekanbaru, Blitar, Pontianak, Cepu, Kediri, Balikpapan, Samarinda, Metro, Tangerang, Jambi, Bengkulu, Cianjur, Kuningan, Karawang, Cimahi, Sumedang dan masih banyak kota lagi.
KIAT Bogasari 2025
Sementara itu, KIAT Bogasari yang akan digelar di 6 kota tahun ini menaikkan terget peserta dari 100 UKM tahun lalu di setiap kotanya, menjadi 150 UKM per kota. Edukasi KIAT 2025 perdana berlangsung di Kota Bukiti Tinggi pada Rabu 14 Mei lalu yang dihadiri sebanyak 188 UKM secara langsung di lokasi dan 50 UKM secara daring melalui zoom meeting.
“Kita sengaja membuka kesempatan bagi UKM untuk mengikutinya secara daring, terutama mereka yang berasal dari luar kota atau beda provinsi. Lokasi KIAT berikutnya adalah Garut, Lampung, Kediri, Manado, dan Balikpapan. Pemilihan kota-kota ini berdasarkan potensi pengembangan UKM berbasis tepung terigu yang belum sempat terjamah pada KIAT tahun sebelumnya,” jelas Beatrix.
Secara garis besar, konsep edukasi KIAT Bogasari 2025 yang mengusung tema “Juaranya Lensa Bisnis Istimewa” sama dengan tahun lalu, antara lain pemberian materi dari professional atau ahli, sharing session dari UKM, dan baking demo pembuatan produk yang sedang tren atau produk dari UKM yang menjadi pembicara.
Guna memberikan materi seputar food photografi kepada Mitra UKM yang sudah tergabung dalam keanggotaan Bogasari Mitra Card (BMC), Bogasari menggandeng Brian D. Sumito (Commercial F&B Photographer) yang sudah menggeluti dunia food photografi sejak tahun 2016.
Brian juga pernah menjadi Mitra Gojek Food Photographer Coach (2017), Chatime Roadshow Speaker (2018), Grab Roadshow Speaker (2019), dan Traveloka Food Photography Coach (2022).
Dari ratusan UKM yang hadir langsung di lokasi KIAT Bukit Tinggi, tidak sedikit yang rela menempuh perjalanan darat 6-7 jam.
“Ilmunya sangat bermanfaat. Ilmu KIAT yang tahun lalu diberikan, sudah saya coba terapkan. Alhamdulillah ada peningkatan dalam usaha saya karenanya tahun ini saya ikut kembali. Sekarang materinya tentang food photography dan saya butuh karena sangat menarik sekali. Ada sesi workshop dan kita bisa melakukan foto produk kita langsung dibantu dan diarahkan oleh pembicara. Kita pulang tidak hanya mbawa ilmu yang bisa dipraktikan, tapi juga bisa membawa hasil foto yang bisa kita publikasikan di media sosial usaha yang kita punya,” terang Diana Fitri, pemilik Nadifa Cake. (cin)