Bisnis

Kemendag Sebut Penjajakan Ekspor UMKM capai Rp1,41 Triliun di Semester I-2025

JATIMPEDIA, Jakarta –  Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat total transaksi penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 87,04 juta dolar AS atau setara Rp1,41 triliun selama semester pertama 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso optimistis penjajakan bisnis Kemendag tersebut dapat terus berkontribusi mengakselerasi ekspor produk UMKM.

Business matching menjadi salah satu strategi konkret dalam menghubungkan UMKM Indonesia dengan buyer internasional. Kemendag memfasilitasi dan menjadi katalisator agar UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing global,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Nilai ini terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) senilai 52,70 juta dolar AS dan potensi transaksi 34,34 juta dolar AS.

Baca Juga  Bank Mandiri Mantapkan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan pada COP 29 di Azerbaijan

Sepanjang semester pertama 2025, terlaksana 356 kegiatan penjajakan bisnis yang mencakup 241 sesi presentasi bisnis (pitching) serta 115 pertemuan langsung antara UMKM dan pembeli dari berbagai negara.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi menambahkan total nilai transaksi penjajakan bisnis tumbuh 26,78 persen dibandingkan periode Januari-Mei 2025 yang sebesar 68,65 juta dolar AS.

“Kami terus berupaya menjadi penghubung strategis antara UMKM dan pasar internasional. Melalui business matching, UMKM tidak hanya menembus pasar, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, khusus untuk Juni 2025, tercatat transaksi senilai 18,39 juta dolar AS yang berasal dari 16 pembeli dari delapan negara mitra dagang.

Baca Juga  Jelang Ramadan, PTPN-SGN Gerojok 43 Ribu Ton Gula dengan Harga Murah dalam Operasi Pasar

Pada bulan ini, sebanyak 140 UMKM berpartisipasi
dalam 60 kegiatan penjajakan bisnis. Adapun sektor yang unggulan yakni fesyen, kopi, cokelat bubuk, dekorasi rumah, produk batik dan furnitur, fiber board, jeli, obat-obatan, serta makanan dan minuman olahan lainnya.

Puntodewi menegaskan komitmen Kemendag untuk terus memperkuat ekosistem ekspor nasional. Upaya ini ditempuh, salah satunya melalui program prioritas Kemendag, yaitu mendorong ekspor UMKM. (cin)